TEMPO.CO, Bangkok – Panasnya situasi politik yang berujung pada kerusuhan di Thailand telah merenggut nyawa dua bocah kakak-adik. Dua bocah itu tewas dalam serangan granat pada Minggu, 23 Februari 2014, di pusat perbelanjaan di Kota Bangkok.
Korawit, 4 tahun, dan kakak perempuannya, Patcharakorn, 6 tahun, bukan merupakan bagian dari pendemo anti-pemerintah yang memanaskan situasi Bangkok dalam beberapa bulan terakhir. Mereka hanyalah korban salah sasaran dari kebrutalan ini.
Dilaporkan Associated Press, keduanya tengah bersiap menaiki tuk-tuk (bajajnya Thailand) setelah menyantap makanan sepat saji di sebuah mal di Bangkok. Saat itu, keduanya menaiki tuk-tuk bersama sepupu dan bibi mereka. Selain menewaskan dua bocah, peristiwa itu juga membuat sang sepupu yang berusia 9 tahun harus dirawat intensif karena mengalami gegar otak dan kerusakan paru-paru.
Untuk kedua kalinya, anak-anak menjadi korban dalam konflik Thailand. Sebelumnya, Sabtu, 22 Februari 2014, bocah perempuan berusia 5 tahun tewas dalam serangan di Provinsi Trat. Serupa dengan kasus bocah kakak beradik ini, polisi pun belum menetapkan tersangka dalam serangan di Trat.
Keluarga Korawit dan Patcharakorn mengutuk para demonstran dan polisi yang terus bentrok. Mereka sangat menyayangkan bocah tak berdosa menjadi korban dalam konflik ini. “Saya meminta dan memohon, cukuplah anak saya yang menjadi korban terakhir dari kekerasan ini,” kata Tayakorn Yos-ubon, ayah mereka, dengan suara gemetar ketika mengambil jenazah mereka dari kamar mayat pada Senin kemarin.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Menteri Ukraina: Tangkap Eks Presiden Yanukovych!
Kabinet Mesir Dikabarkan Bubarkan Diri
Istana Mewah Yanukovich Jadi 'Museum Korupsi'