TEMPO.CO , Jakarta: Ahmad Salek, Ketua Komisi Budaya parlemen Iran menuduh komunitas Baha'i di Iran menjadi mata-mata untuk Israel dan Amerika Serikat. "Saya menyatakan sangat eksplisit bahwa Baha'isme adalah organisasi mata-mata yang mengumpulkan informasi intelijen untuk CIA (Amerika Serikat) dan Mossad (Israel), dan ada dokumen yang berlimpah untuk membuktikan ini," kata Salek, seperti dikutip kantor berita Fars, Iran.
Media Israel, Jerussalam Post edisi 19 Februari 2014 melaporkan, komunitas Baha'i mengerima perlakuan keras dari pemerintahan Iran. Oktober 2013 lalu, Dr Ahmed Shaheed, pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia di Iran, mengeluarkan laporan yang juga mencakup bagian tentang penyiksaan terhadap komunitas ini.
Dia menulis , "Pelapor khusus PBB terus mengamati apa yang tampaknya menjadi pola meningkatnya pelanggaran HAM sistematis dengan menargetkan anggota komunitas Baha'i, yang menghadapi penahanan sewenang-wenang, penyiksaan dan perlakuan buruk, didakwa dengan pasal keamanan nasional karena keterlibatan aktifnya dalam urusan keagamaan, pembatasan praktik keagamaan, penolakan untuk mendapatkan pendidikan tinggi, dihambat untuk mendapatkan pekerjaan di lembaga negara dan pelanggaran lainnya di sekolah-sekolah."
Agustus 2013 lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei mengeluarkan fatwa berisi menyerukan kepada semua warga Iran untuk mengucilkan Baha'i. Setelah Khamenei mengeluarkan fatwa itu, Ataollah Rezvani, pemimpin Baha'i, dibunuh. Namun tidak jelas siapa yang membunuh Rezvani.
Awal bulan ini, World New Service Baha'i melaporkan kasus penyerangan terhadap keluarga Baha'i di Birjand, di Iran timur. Menurut laporan itu, tiga korban -suami, istri dan anak- selamat dalam serangan itu. "Penyerang -yang bertopeng- masuk rumah Ghodratollah Moodi dan istrinya, Touba Sabzehjou," tulis kantor berita itu.
Diane Ala'i, perwakilan Komunitas International Baha'i untuk PBB di Jenewa, mengatakan, "Tidak ada keraguan bahwa kejahatan ini dimotivasi oleh masalah agama. Moodi itu dikenal sebagai pemimpin dalam komunitas Baha'i di Birjand." Ia berharap pihak berwenang di Iran segera menyelidiki kejahatan ini dan membawa pelakunya ke pengadilan.
Diane mengatakan, telah terjadi lebih dari 50 serangan fisik kepada komunitas Baha'i Iran sejak tahun 2005 dan tidak ada penyerangnya yang dituntut atau diadili.
JERUSSALEM POST | ABDUL MANAN
BERITA LAINNYA
Mengapa Risma Tolak Jalan Tol Tengah Surabaya?
Abraham Samad: KPK Akan Berlari meski dengan Satu Kaki
PRT yang Disiksa di Rumah Jenderal Sedang Hamil
KPK Dalami Airin sebagai Penikmat Korupsi Suami
Berapa Penghasilan Akil Mochtar Selama di MK?