Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Haru di Balik Reuni Keluarga Dua Korea

image-gnews
Warga Korea Selatan Park Yang-gon (kanan), dan saudaranya Park Yang-su yang tinggal di Korea Utara menangis saat bertemu di acara reuni keluarga di resor Mount Kumgang, Korea Utara (20/6). Acara yang berlangsung selama enam hari ini dilaksanakan setelah laporan PBB mengenai dugaan pelanggaran Hak Azasi Manusia oleh Korut.  REUTERS/Korea Pool/News1
Warga Korea Selatan Park Yang-gon (kanan), dan saudaranya Park Yang-su yang tinggal di Korea Utara menangis saat bertemu di acara reuni keluarga di resor Mount Kumgang, Korea Utara (20/6). Acara yang berlangsung selama enam hari ini dilaksanakan setelah laporan PBB mengenai dugaan pelanggaran Hak Azasi Manusia oleh Korut. REUTERS/Korea Pool/News1
Iklan

TEMPO.CO , Gangwon:Haru meliputi suasana reuni keluarga dua Korea yang terpisah sejak perang tahun 1951-1953. Sekitar 88 orang dari Korea Utara menemui 391 orang dari Korea Selatan, yang merupakan keluarga mereka saat terpisah ketika perang Semenanjung Korea terjadi.

"Maafkan, maafkan saya," ujar Lee Beom-ju, 86 tahun, warga Korea Selatan kepada adik lelaki dan perempuannya yang tetringgal di Korea Utara, saat reuni dua Korea digelar di Gunung Keumgang (Diamond Mountains), Provinsi Gangwon, Korea Selatan, Kamis 20 Februari 2014.

Sebagai anak tertua di keluarganya, hampir 63 tahun Lee Beom-ju tidak bertemu dengan keluarganya. Ia terpisah saat ikut wajib militer di tahun 1951 - 1953. "Kakek menyuruh saya lari dan pergi jauh dari perang, karena saya anak lelaki tertua di keluarga ini," ujarnya.

Saat itu Beom-ju berhasil melintasi perbatasan Korea Utara dengan menggunakan ambulans bersama 83 warga Korut lainnya, untuk berkumpul bersama 178 warga Korut yang sudah menunggu sebelumnya di Pegunungan Keumgang dekat perbatasan Korea Selatan.

Lain lagi cerita Kim Myeong-bok, 66 tahun dan kakaknya Kim Myeong-ja, 68 tahun. Kedua saudari ini berpisah ketika perang saudara terjadi. Myeong-bok dan keluarganya berhasil meninggalkan Korea Utara, sedangkan Myeong-ja sang kakak tertinggal. Akibatnya, Myeong-ja harus berjuang hidup sendiri setelah perang usai dan kedua negara ini memutuskan berpisah.

"Akhirnya permintaan ayah sebelum meninggal, bahwa saya harus mencari kamu akhirnya kesampaian," kata Kim Myeong-bok kepada saudarinya, Kim Myeong-ja dalam pertemuan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, warga Korsel Lee Young-sil, 88 tahun tidak dapat mengenali adik perempuannya yang tertinggal di Korut beserta putrinya. Bahkan seorang warga Korsel bernama Kang Neung-hwan, 93 tahun tidak pernah dapat mengenali wajah anak laki-lakinya yang lahir setelah ia terbang ke Korsel.

Warga dua Korea yang sudah tua ini tidak memiliki dokumen lain yang mereka gunakan untuk mengenali keluarga mereka. Masing - masing hanya berbekal foto yang mereka simpan berpuluh tahun lamanya. Akibatnya mereka sulit mengenali saudara mereka.

Demi menghadiri pertemuan ini, warga yang sudah mulai renta ini rela menempuh jarak ratusan kilo meter dalam waktu berjam - jam. Dari mereka bahkan ada yang khusus mengenakan Hanbok (baju tradisional khas Korea) terbaik yang mereka punya.

NEW YORK TIMES | CHETA NILAWATY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.