Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misionaris Australia Ditangkap di Korea Utara

image-gnews
Misionaris perempuan. REUTERS/Andrew Biraj
Misionaris perempuan. REUTERS/Andrew Biraj
Iklan

TEMPO.CO,  Pyongyang – Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Kamis, 20 Februari 2014, mendesak warga Australia di luar negeri untuk mematuhi hukum negara tempat mereka berada. Permintaan itu dilayangkan setelah seorang misionaris Australia yang membawa pamflet Kristen ditahan di Korea Utara.

Dilaporkan laman AP, warga Australia bernama John Short diinterogasi dan ditangkap di Hotel Pyongyang pada Minggu, 16 Februari 2014, sehari setelah ia tiba di ibu kota Korea Utara ini. Pria berusia 75 tahun tersebut telah tinggal di Hong Kong selama 50 tahun dan pernah ditangkap di Cina karena penginjilan.  

Meskipun pemerintah Korea Utara menjamin kebebasan beragama, pada prakteknya banyak yang akhirnya berurusan dengan hukum karena dianggap melanggar peraturan.

Short mulai dicurigai saat ia datang ke sebuah kuil Budhha. Di sana, ia meninggalkan pamflet Kristen berbahasa Korea. Sang pemandu wisata lokal langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Short kemudian ditangkap di hotelnya dengan barang bukti sejumlah pamflet-pamflet serupa.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan, pemerintahnya akan melakukan yang terbaik untuk menawarkan bantuan konsuler. Ia juga menyerukan kepada seluruh warganya untuk lebih berhati-hati.

“Jika Anda berada di negara lain, berhati-hatiilah untuk mematuhi hukum mereka. Jika Anda berada dalam kesulitan, sebisa mungkin kami (pemerintah) akan melakukan yang terbaik untuk membantu Anda,” katanya dalam sebuah pernyataan di Sydney.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kasus serupa juga pernah terjadi pada misionaris lainnya. Pada tahun lalu, misionaris Amerika Kenneth Bae dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa setelah dituduh melakukan tindakan yang dianggap bermusuhan di Korea Utara.

Short yang berasal dari Barmera, Australia, ini pernah beberapa kali ditangkap saat penginjilan di daratan Cina. Penangkapan pertamanya terjadi pada 1976 setelah kematian Mao Zedong. Ia pernah dilarang memasuki Cina selama hampir dua tahun setelah penangkapan keduanya pada 1996. Tak lama dilepaskan, ia kembali ditangkap beberapa kali karena dianggap telah “berbicara tentang kebrutalan” terhadap umat Kristen di Cina.

ANINGTIAS JATMIKA | AP

Terpopuler

Gara-gara Film Korea, Pria Cina Diputus Kekasihnya  
Perkosa Gadis Remaja, Serdadu AS Bunuh Diri  
Kerja di Kapal Pesiar, WNI Serang Penumpang AS  
Indonesia Gelar Konferensi Pembangunan Palestina II
Pengebom Kapal Perang AS Tetap Pakai Pengacaranya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.