TEMPO.CO, Taipei - Cina dan Taiwan bersiap-siap melakukan pertemuan pertama antar-pemerintah setelah lebih dari enam dekade, Selasa, 11 Februari 2014. Namun sejumlah analis mengatakan terjalinnya hubungan politik baru antara dua bekas musuh ini mungkin masih jauh.
Wang Yu-chi, yang terus mengawasi kebijakan Cina, dijadwalkan akan terbang ke Cina Selasa mendatang untuk bertemu rekannya, Zhang Zhijun, Kepala Kantor Urusan Taiwan pemerintah Cina, untuk melakukan pembicaraan yang akan berlangsung hingga 14 Februari 2014.
Pertemuan di Nanjing, bagian timur Provinsi Jiangsu, Cina, tersebut adalah buah dari upaya bertahun-tahun menormalkan hubungan dan menandai kontak resmi pertama antara dua pemerintah sejak perpecahan sengit pada 1949.
Tahun 1949, dua juta pendukung pemimpin nasionalis Cina, Chiang Kai-shek, melarikan diri ke Taiwan--yang secara resmi dikenal sebagai Republik Cina--setelah kalah dalam perang saudara dengan Mao Zedong yang komunis.
Sejak saat itu, pulau dan daratan itu diperintah secara terpisah, dan keduanya mengaku sebagai pemerintah sejati Cina. Dua negara kembali membangun kontak pada 1990-an melalui organisasi setengah resmi.
Terkait pertemuan itu, Jia Qingguo, seorang profesor di Peking University, mengatakan, "Ini memiliki arti simbolis. Hal ini menunjukkan bertambahnya rasa percaya diri dan kepercayaan antara kedua belah pihak." Ia menyebut perkembangan ini bisa membawa perbaikan, meski kecil, dalam kerja sama antara dua negara.
ONE ASIA | ABDUL MANAN
BERITA LAINNYA:
Tak Ada Mobil Presiden, Angkot pun Jadi
Soal Suami Airin, Aura Kasih Siap Dipanggil KPK
Di Balik Ziarah PM Singapura ke Makam Usman-Harun
Kecelakaan Mobil, Maicon Pereira Wafat