Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Turki Gagalkan Pembajakan Pesawat ke Sochi, Rusia  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Satu dari lima lingkaran lambang Olimpiade gagal membuka pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, (7/2). AP/Mark Humphrey
Satu dari lima lingkaran lambang Olimpiade gagal membuka pada upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia, (7/2). AP/Mark Humphrey
Iklan

TEMPO.CO, Istanbul -  Pria Ukraina mencoba membajak sebuah maskapai penerbangan asal Turki agar menuju Sochi, Rusia, Jumat 7 Februari 2014, saat di sana sedang berlangsung pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Sochi. Aksi pembajakan ini berhasil digagalkan.

Pria 45 tahun itu berusaha membajak pesawat maskapai penerbangan Pegasus Airlines dari Kharkiv, Ukraina, dan diminta untuk mendarat di Sochi. Tapi, pilot pesawat berhasil mengakalinya dan mendaratkannya di bandara Istanbul, bukannya di Sochi. Pria itu akhirnya berhasil ditahan setelah ketegangan hampir empat jam di pesawat penuh penumpang itu.

Pesawat tempur F-16 Turki langsung melesat ke udara setelah pilot pada maskapai penerbangan Pegasus Airlines, yang mengangkut 110 penumpang, mengisyaratkan ada upaya pembajakan, kata televisi NTV. F-16 itu lantas mengawal pesawat komersial itu ke tujuan awalnya di bandara Sabiha Gokcen di Istanbul.

Pejabat memuji pilot dan kru maskapai penerbangan yang berhasil meyakinkan pembajaknya. "Melalui implementasi yang sangat sukses dengan pilot dan kru kami, pesawat itu mendarat di Istanbul, bukannya di Sochi," kata Gubernur Istanbul Huseyin Avni Mutlu kepada wartawan di bandara. "Dia pikir itu di Sochi, tapi setelah beberapa saat ia menyadari bahwa (pesawat) berada di Istanbul."

Mutlu mengatakan, tersangka pembajak ditangkap setelah negosiasi berlangsung sekitar empat jam. Awalnya negosiator meyakinkannya untuk mengizinkan wanita dan anak-anak dievakuasi lebih dulu, dan kemudian ia setuju untuk membiarkan semua penumpang lainnya turun dari pesawat juga.

"Pasukan keamanan kami menyelinap melalui berbagai pintu masuk selama evakuasi penumpang dan dengan intervensi yang cepat dan efektif, pembajak berhasil dibekuk," kata Mutlu. Tidak ada bom yang ditemukan, katanya. Motif pria itu tidak jelas, tapi Mutlu mengatakan, dia ingin ada perhatian terhadap negaranya. Mutlu mengatakan tidak ada indikasi langsung bahwa orang itu adalah anggota organisasi teroris.

"Kami menerima informasi melalui berbagai saluran soal kemungkinan adanya inisiatif untuk menyabot semangat perdamaian di olimpiade Sochi, tapi kami sedih bahwa peristiwa semacam itu terjadi di kota kami," kata Mutlu.

Gubernur mengatakan pria itu ditahan di markas polisi Istanbul. Pria itu mengalami sejumlah luka saat melawan ketika akan ditangkap. Televisi NTV mengidentifikasi pria itu sebagai Artem Hozlov .

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kantor berita Interfax mengutip dinas rahasia Ukraina mengatakan, pria dalam keadaan mabuk alkohol berat. Mutlu menampik kabar itu dan mengatakan bahwa pria itu mungkin memakai obat agar tetap waspada.

Habib Soluk wakil menteri Perhubungan Turki, mengatakan kepada NTV bahwa upaya pembajakan itu bermula ketika pria itu bangkit dari tempat duduknya, berteriak bahwa ada bom di pesawat dan mencoba memasuki kokpit yang terkunci. Pilot lantas mengisyaratkan ada upaya pembajakan dan bandara Istanbul pun siaga.

Lalu lintas udara di Bandara Sabiha Gokcen sempat dihentikan tetapi kembali normal setelah penangkapan terhadap pria itu.

Mehmet Tutan, salah seorang penumpang, kepada wartawan di Sabiha Gokcen mengatakan, orang-orang di pesawat itu awalnya menduga mereka telah mendarat di Sochi. Tetapi menyadari bahwa pesawat itu ternyata di berada Turki setelah membuka telpon seluler mereka.

ABC NEWS | ARAB NEWS | ABDUL MANAN

Berita Lainnya:
Dicari KPK, Staf Atut Ngumpet di Hotel
Temui Jokowi, Foxconn Janji Investasi Rp 12 T
Digeruduk Ormas Islam, Diskusi Tan Malaka Bubar
Reaksi Ahok, Usman Harun Jadi Nama Jalan di DKI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Sejumlah warga pro-Rusia merayakan kemenangan di Lenin Square, Simferopol, Ukraina (16/3). Kembang api meledak dan bendera Rusia berkibar di atas kerumunan gembira Minggu setelah warga di Crimea secara aklamasi untuk lepas dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia. AP/Ivan Sekretarev
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.


Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Dua kapal serbu amfibi pesanan Rusia, Sevastopol (kiri) dan Vladivostok bersandar di pelabuhan Saint-Nazaire, Prancis, 20 Desember 2014. Prancis belum mengirim kapal kelas Mistral tersebut karena tekanan dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO. JEAN-SEBASTIEN EVRARD/AFP/Getty Images
Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.


ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

Rosatom. rosatom.ru
ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..


Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Dmitry Bakshaev dan istrinya Natalia Baksheeva mengaku telah membantai dan memakan setidaknya 30 orang yang telah dibunuhnya. thesun.co.uk
Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.


Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik


Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.


Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Mirgayas Shirinsky. arabnews.com
Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum


Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin bersantai setelah memancing, saat berlibur di wilayah Siberian Tyva. Foto ini dirilis oleh biro pers Kremlin, pada 5 Agustus 2017. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.


Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Presiden Suriah, Bashar al-Assad berkeliling saat berkunjung ke pangkalan udara Rusia di Hmeymim, Suriah, 27 Juni 2017. SANA/Handout via REUTERS
Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.


Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Seekor kucing bernama Muska dan bayi landak. instagram.com
Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.