Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beras Tak Dibayar, Petani Thailand Ajukan Petisi  

image-gnews
Seorang pendemo anti pemerintah melambaikan bendera nasional Thailand saat kereta monorail melintas di kawasan Victory Monument di Bangkok (13/1). Pendemo anti pemerintah menutup sejumlah kawasan protokol di Bangkok dan menyebabkan aktivitas di pusat bisnis terganggu.  (AP Photo/Apichart Weerawong)
Seorang pendemo anti pemerintah melambaikan bendera nasional Thailand saat kereta monorail melintas di kawasan Victory Monument di Bangkok (13/1). Pendemo anti pemerintah menutup sejumlah kawasan protokol di Bangkok dan menyebabkan aktivitas di pusat bisnis terganggu. (AP Photo/Apichart Weerawong)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Petani di wilayah tengah Thailand mengajukan petisi kepada Komisi Anti-Korupsi Nasional (NACC) untuk mencari tindakan hukum terhadap pemerintah yang belum melunasi pembayaran beras. Mereka berasal dari perwakilan Chai Nat, Singburi, Suphanburi, Ang Thong, Ayutthaya, Saraburi, dan Najhon Nayok.

"Ini langkah terakhir kami, setelah enam bulan beras pembayaran pemerintah menunggak. Utang kami menumpuk untuk hidup sehari-hari," kata Presiden Dewan Pertanian asal Ang Thong, Songpol Pulsawat, Jumat, 7 Februari 2014.

Pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengeluarkan kebijakan membeli beras para petani lokal dengan harga yang lebih tinggi dari pasaran. Langkah ini diambil untuk mendapatkan dukungan dari para petani yang merupakan penopang kemenangan dalam pemilu 2011.

Namun kondisi ekonomi dunia yang terus memburuk mengakibatkan harga beras anjlok. Pemerintah telah menyimpang 18 juta ton beras di gudang. Beras itu belum dijual karena harga yang timpang akan mengakibatkan pemerintah semakin merugi.

Apalagi, NACC mengindikasikan proyek ini telah merugikan negara US$ 4 miliar setiap tahun. NACC sedang mengusut pejabat yang terlibat dalam pengambilan keputusan ini.

Sebelumnya, pemerintah Thailand berjanji akan mengucurkan dana itu pada 31 Januari, namun batal. Alasannya, pemerintah sulit mengambil kebijakan setelah parlemen dibubarkan. Adapun saat itu negara juga sedang kekurangan uang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Songpol mengatakan petani akan memberi batas waktu kepada pemerintah untuk melakukan pembayaran sampai 15 Februari 2014. Jika tidak kunjung ada pembayaran, mereka akan mengambil langkah lain. "Kami belum memutuskan langkah itu," katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal NACC Wittaya Arkompitak mengatakan para pimpinan Komisi akan membahas keluhan ini dalam pertemuan pada 11 Februari 2014. Mereka juga akan ke lapangan untuk mendapatkan keterangan yang komprehensif. "Kami akan pelajari dulu," katanya.

Pimpinan unjuk rasa anti-pemerintah, Suthep Thaugsuban, sedang menggalang dana bantuan untuk para petani. Dia menargetkan bisa mendapatkan 10 juta bath untuk membayar semua utang terhadap petani. Suthep sedang menarik simpati petani untuk mendukung kelompok anti-pemerintah.

BANGKOK POST | THE NATION | EKO ARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.