TEMPO.CO, La Paz – Tidak hanya Indonesia yang terus diguyur hujan dan menyebabkan banjir, Bolivia juga tengah menghadapi masalah serupa. Banjir di daerah ini menewaskan 38 jiwa dan mengancam peternakan dan perkebunan warga.
Akibat banjir, warga yang sebagian besar peternak dan petani akan kehilangan mata pencahariannya. Dikutip dari laman Reuters, sekitar 100 ribu ekor sapi terancam dan sekitar 6.000 hektare tanaman hancur.
Baca Juga:
Hujan lebat dan banjir di negara yang beradai di kawasan Amerika Selatan ini juga telah menewaskan setidaknya 38 orang dan membuat sejumlah warganya menjadi tunawisma. Badan Meteorologi Bolivia menyatakan curah hujan dengan intensitas yang lebih berat akan terjadi pada Kamis, 6 Februari 2014 dan negara bagian utara, Andean, akan mendapat dampak terburuknya.
Kementerian Pertahanan mengatakan bantuan pangan sudah diterbangkan ke sejumlah wilayah yang terendam banjir. Satuan militer juga sudah diterjunkan untuk membantu mengevakuasi warga.
Lebih dari 40 ribu rumah tangga terdampak hujan musiman yang tinggi sejak Oktober lalu. Curah hujan ini memiliki intensitas hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Pemerintah Bolivia menyatakan wilayah terdampak bencana terparah terjadi di bagian tengah dan utara.
ANINGTIAS JATMIKA | REUTERS
Berita Lain:
Singapura Protes Nama KRI Usman Harun
Tragedi di Balik Penamaan KRI Usman Harun
Ini Penjelasan Tentang Foto Clinton dan Hurley
Hurley: Kabar Saya dan Clinton Itu Sangat Konyol
Ubur-ubur Jenis Baru Bermunculan di Tasmania