Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pebisnisnya Kunjungi Iran, AS Peringatkan Prancis

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Presiden baru Iran, Hasan Rouhani melambaikan tangan setelah upacara pengambilan sumpah di gedung parlemen, di Teheran, Iran, Minggu (4/8). Rouhani menyerukan kepada negara Barat untuk menghilangkan sanksi kepada negaranya atas program nuklir yang kontroversial, untuk meringankan beban ekonomi warga Iran. AP/Ebrahim Noroozi
Presiden baru Iran, Hasan Rouhani melambaikan tangan setelah upacara pengambilan sumpah di gedung parlemen, di Teheran, Iran, Minggu (4/8). Rouhani menyerukan kepada negara Barat untuk menghilangkan sanksi kepada negaranya atas program nuklir yang kontroversial, untuk meringankan beban ekonomi warga Iran. AP/Ebrahim Noroozi
Iklan

TEMPO.CO , Washington: Amerika Serikat memperingatkan Perancis dan menentang rencana perdagangannya dengan Iran setelah delegasi bisnisnya dalam jumlah cukup besar, yang mewakili lebih dari 100 perusahaan Perancis, melakukan perjalanan ke Teheran pekan ini.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry menelpon Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius, dan mengatakan kunjungan itu "tidak membantu" mendukung pesan yang ingin disampaikan Amerika kepada Teheran. Menurut AS, sanksi terhadap Iran itu dilonggarkan, bukan dicabut, dan "Ini bukan bisnis seperti semula", kata seorang pejabat AS.

"Menteri John Kerry telah berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Fabius tentang delegasi perdagangan ... tentang bagaimana hal ini tidak membantu (Amerika)," kata Wakil Menteri Luar Negeri urusan Politik Wendy Sherman kepada anggota parlemen AS di Washington.

Bulan lalu, Iran dan enam kekuatan dunia --termasuk Perancis-- dan Amerika Serikat membuat langkah pertama dengan menerapkan kesepakatan nuklir bersejarah yang dihasilkan di Jenewa, November 2013. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Teheran setuju untuk menghentikan program nuklirnya dan menerima pengawasan lebih atas kegiatannya sebagai pertukaran dari dilonggarkannya sanksi terhadap negara republik Islam itu.

Saat ilmuwan Iran mulai menghentikan semua pengayaan uranium sampai 20 % di dalam negeri, Uni Eropa membalas dengan mengumumkan langkah untuk mengurangi pembatasan dalam perdagangan petrokimia, logam mulia dan penyediaan asuransi untuk pengiriman minyaknya. Pekan ini, AS melepaskan US$ 550 juta ke Iran, pencairan pertama dari total US $ 4,2 miliar pendapatan minyak negara itu yang dibekukan.

Meskipun ada perkembangan tersebut, AS telah memperingatkan Perancis bahwa ia akan menjatuhkan denda terhadap negara mana pun -sekutu atau tidak- yang melanggar pemberlakuan sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Iran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 116 delegasi bisnis Prancis, yang diwakili banyak perusahaan internasional Prancis, termasuk Total, Peugeot , Citroen, Lafarge , GDF Suez dan Alstom, mengunjungi Iran, Senin 5 Februari 2014. Thierry Courtaigne, wakil presiden dari organisasi pengusaha Perancis, Medef, mengatakan, delegasi yang tiba di Teheran itu ingin menilai peluang usaha di sana.

Menteri Keuangan Perancis, Pierre Moscovici, mengatakan bahwa kunjungan itu dimaksudkan untuk "menyampaikan pesan bahwa jika situasi membaik, akan ada peluang komersial yang signifikan dari Perancis di Iran."

Para pemimpin Iran menyambut delegasi Perancis itu dengan hangat dan menjanjikan langkah-langkah baru untuk mendorong masuknya investasi asing, khususnya dalam sektor minyak dan gas.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

Berita Terkait:
Clinton: Saatnya Jalan Diplomasi Atasi Nuklir Iran
Uni Eropa dan AS Hapus Beberapa Sanksi untuk Iran
Iran Mulai Hentikan Pengayaan Uranium Nuklirnya
Barack Obama Minta Tak Ada Sanksi Baru untuk Iran
Mulai 20 Januari, Sanksi Atas Iran Diperlonggar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

10 September 2017

Ilustrasi tikus. Getty Images
Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

Pengalaman tragis seorang anak yang menderita lumpuh dikeroyok tikus hingga ditemukan 225 luka di tubuhnya.


Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

31 Agustus 2017

Taman Bois de Vincennes. Parisianist.com
Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

Kota Paris untuk pertama kali membuat ruang bersantai kaum nudis, orang-orang yang hidup tanpa busana atau telanjang, di taman Bois de Vincennes.


Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

21 Agustus 2017

Polisi Prancis mengamankan daerah setelah satu orang terbunuh dan satu lainnya terluka akibat sebuah mobil menabrak terminal bus di pelabuhan Prancis, Marseille, Prancis, 21 Agustus 2017. REUTERS
Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

Seorang pria dengan mengendarai mobil curian menyeruduk halte bus di Marseille, Prancis pagi hari ini yang menewaskan satu wanita.


Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

10 Agustus 2017

Mobil BMW dengan yang diduga menabrakkan rombongan tentara di Marquise, Prancis, 9 Agustus 2017. REUTERS/Pascal Rossignol
Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

Perdana Menteri Edouard Philippe menegaskan bahwa orang yang ditangkap adalah orang yang sama yang melakukan serangan tersebut


Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

8 Agustus 2017

Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Trogneux bersepeda bersama dari rumahnya di Le Touquet, Prancis, 17 Juni 2017. REUTERS/Philippe Wojazer
Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

Petisi penolakan menuntut agar tidak ada dana publik yang disisihkan untuk posisi ibu negara bagi Briggite, istri Emmanuel Macron


Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

20 Juli 2017

Presiden Prancis Francois Hollande (kiri) bersama Kepala Staf Angkatan Darat, General Pierre de Villiers,  ikut dalam parade Bastille Day di Paris, 14 Juli 2014. AP/Gonzalo Fuentes
Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

Panglima militer Prancis mengumumkan pengunduran dirinya setelah dikecam Presiden Emmanuel Macron karena memprotes pemotongan anggaran militer


Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

10 Juli 2017

Ibu Negara Prancis Brigitte Macron (kiri), Ibu Negara Argentina Juliana Awada, dan Ibu Negara Australia Lucy Turnbull, setelah melakukan tur bagi pasangan kepala negara pada hari pertama KTT G-20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. Berikut gaya sejumlah ibu negara. REUTERS/Jens Bttner,
Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

Penampilan istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron memilih busana yang membuatnya tampak lebih muda dan enegik.


Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

23 Juni 2017

Sopir bus di Prancis mengenakan rok saat bekerja untuk memprotes larangan mengenakan celana pendek saat gelombang panas. PRESSE OCEAN
Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

Sopir bus di Prancis mulai mengenakan rok untuk menghadapi suhu yang panas ekstrem.


Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

14 Mei 2017

Monumen untuk pahlawan tak dikenal Prancis, Arc de Triomphe, Paris, dijaga ketat polisi menjelang kedatangan Presiden Emmanuel Macron, yang dilantik, 14 Mei 2017. Tempo/Yudono
Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

Ribuan warga Prancis memadati Jalan Champ Elysee untuk menyaksikan presiden baru Emmanuel Macron, yang akan menuju monumen Arc de Triomphe, Paris.


Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

14 Mei 2017

Emmanuel Macron.  REUTERS/Regis Duvignau
Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

Selama Hollande memerintah lima tahun, pertumbuhan ekonomi Prancis lamban.