TEMPO.CO, Kairo -- Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdel Fattah el-Sisi, mengatakan dia akan masuk ke bursa calon presiden pada pemilu yang digelar pada pertengahan April 2014.
Sebagaimana diwartakan koran Kuwait, Al-Seyassah, Kamis, 6 Februari 2014, Sisi mengatakan, "Keputusan telah dibuat dan saya harus menuruti keinginan masyarakat agar maju sebagai presiden republik (Mesir)."
"Saya mengatakan bahwa hal ini adalah sebuah kehormatan. Allah tahu saya memikul beban kepercayaan ini. Saya berharap kepada semuanya bahwa sikap ini cocok dengan mimpi mereka (rakyat Mesir). Sudah bukan rahasia lagi aspirasi dan keinginan masyarakat terus berkibar setelah belum lama ini mereka kecewa," Sisi menjelaskan.
Pernyataan Sisi ini adalah pernyataan pertama yang disampaikan kepada publik setelah berbulan-bulan berkembang spekulasi mengenai rencana pencalonan dirinya sebagai Presiden Mesir usai kudeta terhadap Presiden Muhamad Mursi, 3 Juli 2013.
Presiden sementara Adly Mansour yang mengeluarkan dekrit pada 26 Januari 2014 menyatakan bahwa pemilihan presiden dapat dimulai pada pertengahan Februari 2014 atau selambat-lambatanya 18 April 2014, menyusul amandemen konstitusi yang disetujui parlemen.
Sejak Juli 2013, Sisi berkali-kali menyatakan militer sama sekali tak berminat terhadap kekuasaan negara.
Hingga saat ini tidak ada calon yang jelas maju sebagai Presiden Mesir sehingga kemungkinan besar Sisi bakal mudah meraih kemenangan dalam pemilu tersebut. Jika dia menang, Sisi akan menjadi jenderal keenam yang memimpin Mesir, sedangkan Mursi satu-satunya warga sipil yang pernah menduduki kursi presiden.
AL JAZEERA | CHOIRUL