Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tanpa Bekal, Pria Ini Bertahan 14 Bulan di Laut

image-gnews
Jose Salvador Alvarenga. AP/Foreign Affairs Department The Marshall Islands, Gee Bing
Jose Salvador Alvarenga. AP/Foreign Affairs Department The Marshall Islands, Gee Bing
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria asal Meksiko, Jose Salvador Alvarenga, berhasil berjuang hidup selama 14 bulan di atas laut tanpa bekal apa pun. Kapal yang ditumpanginya berhasil mencapai daratan Ebon Atoll yang terletak di ujung selatan Kepulauan Marshall. Dia lalu diselamatkan warga setempat.

Kepada Mail Online, Senin, 3 Februari 2014, ia bercerita mampu bertahan hidup hanya dengan memakan ikan mentah, daging burung camar, hingga meminum darah penyu selama tak ada hujan.

"Aku masih hidup dan tidak percaya," kata Jose. "Saya tidak ingat banyak tentang perjalanan saya. Hal ini sudah menyatu dalam pikiran bahwa hanya ada laut dan laut."

Apa yang dialami Jose bermula ketika kapal yang ditumpangi Jose dan rekannya, seorang nelayan remaja, dihantam ombak sehingga menyebabkan mesin kapal rusak. Ini terjadi pada 21 Desember 2012. Akhirnya, kapal yang ditumpang tersebut terus melaju tanpa arah hingga ke tengah laut, bahkan hingga menyeberang Samudera Pasifik. Temannya kemudian meninggal setelah empat bulan di atas kapal sehingga ia melanjutkan perjuangannya sendiri untuk bertahan hidup hari demi hari hingga berbulan-bulan.

Selama bertahan hidup, Jose terpaksa meminum air kencingnya sendiri saat tak ada hujan dan melahap daging burung camar mentah-mentah. "Saya berterima kasih kepada Tuhan karena saya ada di sini (daratan)," ujarnya. Ia mengaku telah terbawa lebih dari 8.000 mil atau sekitar 12.800 kilometer dari negara asalnya, Meksiko. Selama di atas lautan itu pula, ia selalu teringat pada keluarganya.

Ketika terdampar, ia langsung diselamatkan oleh masyarakat setempat dan dibawa ke rumah sakit yang terletak di ibu kota Kepulauan Marshall, Majuro. Pria yang bercerita dalam bahasa Spanyol ini mengatakan terombang-ambing di lautan dalam waktu lama membuatnya tak mengingat banyak tentang informasi keluarganya. Ia mengaku sangat ingin menelepon keluarganya--terutama putrinya yang berusia 10 tahun--di El Salvador. Namun, dia tak dapat mengingat nama desa atau nomor telepon. "Saya lupa banyak hal," ujarnya.

Kepala Imigrasi Kepulauan Marshall Damien Jacklick mengatakan dengan bantuan Duta Besar Amerika Serikat, pihaknya dapat menemukan informasi tentang keluarga Jose di El Salvador dan Amerika Serikat. "Kami berharap informasi ini akan membantu kami melacak keluarganya," kata Jacklick.

Jose sendiri tak ingat berapa usianya saat ini. Dengan bantuan penerjemah, ia mengatakan usianya sekitar 36 sampai 38 tahun, meskipun apa yang dialaminya membuatnya tampak jauh lebih tua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ditemukan oleh warga desa Ebon Atoll, kondisi Jose sangat berantakan. Rambutnya acak-acakan dengan janggut tebal, memakai celana pendek yang sudah compang-camping dan membusuk akibat garam air laut.

MAIL ONLINE | ROSALINA


Berita Lain
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Bhatoegana, Ngeri-ngeri Suap dan Kawat Gigi
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar  
SBY Minta Pertimbangan DPR Soal Pecat Azlaini Agus
Jokowi dan Risma Diadu oleh PDIP



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara

11 Oktober 2017

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Bunuh 11 Wanita, Pria Meksiko Dihukum 430 Tahun Penjara

Pria Meksiko dijatuhi hukuman 430 tahun penjara setelah terbukti membunuh 11 gadis yang dipaksa melakukan prostitusi dan menjual narkoba.


Demi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya

2 Juli 2017

Wali Kota San Pedro Huamelula, Victor Aguilar menerima seekor buaya betina saat mengikuti ritual pernikahan di Oaxaca, Meksiko, 30 Juli 2017. Ritual yang digelar untuk mendatangkan hasil laut melimpah ini telah ada sejak abad ke-18. REUTERS/Rusvel Rasgado
Demi Nelayan, Wali Kota Meksiko Ini Rela Nikahi Buaya

Wali Kota San Pedro di Meksiko membuat sensasi karena menikahi seekor buaya perempuan


Gudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas

11 Mei 2017

Petugas forensik memeriksa reruntuhan di gudang kembang api yang meledak di San Isidro, Chilchotla, negara bagian Puebla, Meksiko, 9 Mei 2017. REUTERS/Imelda Medina
Gudang Kembang Api Meledak di Meksiko, 11 Anak Tewas

Ledakan di gudang kembang api kembali terjadi di Meksiko, yang menewaskan 14 orang, 11 di antaranya anak-anak.


20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir

23 April 2017

Zulema melakukan ritual di stadion tim sepak bola Cruz Azul. Mirror.co.uk
20 Tahun Tak Juara, Klub Sepak Bola Ini Sewa Penyihir

Pendukung klub sepak bola di Meksiko menyewa penyihir setelah tak memenangkan pertandingan satupun sejak 20 tahun lalu. Dan hasilnya...


Pakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump

27 Februari 2017

Pagar perbatasan wilayah negara Amerika Serikat dengan Meksiko terlihat di Nogales, Arizona, AS, 31 Januari 2017. Suasana di kawasan ini akan mengalami perubahan menjelang rencana pembangunan tembok perbatasan. REUTERS/Lucy Nicholson
Pakai Tarif Perdagangan, Meksiko Balas Arogansi Donald Trump

Meksiko akan membalas kebijakan AS dengan mengenakan tarif perdagangan terhadap berbagai produk AS.


Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko  

13 Februari 2017

Sejumlah pengunjuk rasa menggelar aski protes atas tembok perbatasan antara Meksiko dengan AS yang dibuat oleh Presiden Donald Trump di Monterrey, Meksiko, 12 Februari 2017. Aksi protes tersebut akan diikuti puluhan universitas, asosiasi bisnis dan organisasi kemasyarakatan. REUTERS
Unjuk Rasa Anti-Trump Terbesar Digelar di Meksiko  

Sekitar 20 ribu demonstran menuntut Trump menghormati negara mereka, membatalkan rencana pembangunan tembok di perbatasan kedua negara, serta meminta maaf.


Corruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi

9 Februari 2017

Bus Anti-Koruptor di Meksiko. news.sky.com
Corruptour, Gebrakan Aktivis Meksiko Memberangus Korupsi

Aktivis antikorupsi Meksiko membuat gebrakan dalam membasmi korupsi dengan kegiatan yang dinamai Corrupttour.


Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

26 Januari 2017

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto. AP/Marco Ugarte
Perkenalkan, Presiden Meksiko Nieto Penantang Donald Trump

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto sering muncul di media massa terkait kebijakan Donald Trump membangun tembok di perbatasan. Berikut profil Nieto.


Presiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok

26 Januari 2017

Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto mengibarkan bendera Meksiko dengan diiringi lagu kebangsaannya saat merayakan HUT Meksiko yang ke 203 di kota Meksiko, (15/9). REUTERS/Tomas Bravo
Presiden Nieto: Meksiko Tidak Akan Bayar Biaya Bangun Tembok

Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto menegaskan negaranya tidak akan membayar biaya pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko.


Tujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko

23 Januari 2017

Ilustrasi Mayat
Tujuh Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Taksi di Meksiko

Tujuh mayat korban mutilasi ditemukan dalam taksi di kawasan pantai di Meksiko.