TEMPO.CO, JENEWA— Dang Xuong Hung, mantan diplomat untuk konsulat jenderal Vietnam di Jenewa, menyatakan dirinya tengah mengajukan suaka kepada Pemerintah Swiss. Dang yang menjabat sebagai pegawai konsulat pada 2008-2012 mengatakan kepada stasiun televisi Leman Bleu, Ahad waktu setempat bahwa dia mengajukan permohonan suaka sejak Oktober lalu.
“Tembok Berlin telah runtuh seperempat abad silam, tapi Vietnam masih berada di bawah rezim komunis,” kata Dang, seperti dikutip laman Channel Newsasia, Senin 3 Februari 2014.
Pria yang bekerja untuk Kementerian Luar Negeri Vietnam sejak 1983 itu menuding krisis politik, sosial dan ekonomi, yang kini membelit Vietnam dipicu oleh sistem satu partai yang dianut negara itu. “Partai Komunis Vietnam menjalankan peran sebagai diktator,” kata Dang.
Kabar ini hanya berselang beberapa hari sebelum Dewan HAM PBB menilai catatan negara itu sebagai anggota terbaru Dewan HAM PBB. Dalam surat terbuka kepada delegasi Vietnam yang akan menghadiri Universal Periodic Review PBB, Dang meminta agar mereka membuka kebobrokan pemerintah Vietnam. “Begitu kita berkata jujur, tak perlu lagi membuang waktu untuk menutupi kenyataan,” ia menegaskan.
Dalam kesempatan terpisah, penggiat hak asasi manusia mengkritik Vietnam karena menghalangi sejumlah wartawan dan aktivis yang dijadwalkan akan hadir dalam pertemuan sampingan UPR di Jenewa pekan ini. Pham Chi Dung, diundang oleh UN Watch dan kelompok pro-demokrasi Vietnam, Viet Tan.
Polisi menghentikan Pam saat hendak menaiki pesawat dari Saigon menuju Jenewa pada akhir pekan lalu. Padahal Pam memiliki paspor yang masih sah dan visa Swiss. “Hanya pemerintahan otoritarian yang menghalangi pergerakan warganya,” tutur juru bicara Viet Tan, Duy Hoang.
L CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Jokowi Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh
Tim Pemburu Koruptor Kejar Eddy Tansil
SBY Minta Pertimbangan DPR Soal Pecat Azlaini Agus
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar