TEMPO.CO, Mombasa - Sedikitnya satu orang tewas dan dua patugas keamanan lainnya cedera dalam bentrok di sebuah kota pantai di Kenya, Mombasa, setelah polisi menyerbu sebuah masjid.
Polisi menggeruduk Masjid Musa di Distrik Majengo pada Ahad, 2 Februari 2014, setelah jemaah Masjid Musa mengibarkan bendera al-Shabab dan menolak peringatan petugas.
Polisi mengatakan mereka menyerbu Masjid Musa setelah mendapat laporan dari intelijen bahwa di masjid tersebut sedang berlangsung pertemuan untuk merekrut para pejuang. Menurut kepala kepolisian setempat, Robert Kitur, polisi selanjutnya menduduki dan mengepung Masjid Musa.
"Mereka membalas dengan kekerasan dan menyerang petugas kami. Kami menahan lebih dari 100 orang yang akan diadili besok (Senin, 3 Februari 2014)," ujarnya tanpa memberikan penjelasan rinci.
Seorang reporter yang berada di tempat kejadian melihat polisi menembak dan membunuh satu orang setelah mereka mencoba membubarkan kerumuman massa dengan teriakan Allahu Akbar di luar masjid yang belum lama ini menjadi tempat bentrokan antara pemuda Islam dan polisi. "Dua petugas kepolisian ditusuk di bagian perut dan dilarikan ke rumah sakit," kata Kitur.
Serangan itu, sebagaimana dilaporkan Reuters, dibalas polisi dengan tembakan gas air mata dan peluruh tajam ke arah massa yang mulai mengejek petugas dan melempari batu.
Henry Ondieki, Kepala Investigasi Kriminal Mombasa, mendukung tindakan tegas polisi, seraya mengatakan, "Ini bukan hari normal bagi para jemaah." Dia melanjutkan, "Ini jelas, mereka sedang merencanakan merekrut dan menyerang warga Kenya tak berdosa."
Namun demikian, tindakan polisi dihujani kritik oleh pimpinan kelompok hak asasi manusia Mombasa. "Semestinya tidak perlu ada tindakan keras dan polisi seharusnya menahan diri, sehingga tidak terjadi pertumpahan darah," ucap Khalid Hussein, Direktur Eksekutif Haki Africa.
Hussein mengatakan kejadian ini berlangsung sehari setelah mereka meminta polisi menghindari kekerasan dan berbicara dengan para pemuda Masjid Musa. "Kami mengutuk keras tindakan polisi yang menyebabkan kekerasan di dalam tempat ibadah," kata Hussein.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Jokowi Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh
Tim Pemburu Koruptor Kejar Eddy Tansil
SBY Minta Pertimbangan DPR Soal Pecat Azlaini Agus
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar