Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Kenya Serbu Masjid, Dua Polisi Cedera  

image-gnews
Sejumlah umat Muslim Kenya mendengar khotbah setelah selesai melaksanakan shalat Idul Adha berjamaah di Masjid Noor di Nairobi, Kenya, (26-10). (AP Photo/Sayyid Azim)
Sejumlah umat Muslim Kenya mendengar khotbah setelah selesai melaksanakan shalat Idul Adha berjamaah di Masjid Noor di Nairobi, Kenya, (26-10). (AP Photo/Sayyid Azim)
Iklan

TEMPO.CO, Mombasa - Sedikitnya satu orang tewas dan dua patugas keamanan lainnya cedera dalam bentrok di sebuah kota pantai di Kenya, Mombasa, setelah polisi menyerbu sebuah masjid.

Polisi menggeruduk Masjid Musa di Distrik Majengo pada Ahad, 2 Februari 2014, setelah jemaah Masjid Musa mengibarkan bendera al-Shabab dan menolak peringatan petugas.

Polisi mengatakan mereka menyerbu Masjid Musa setelah mendapat laporan dari intelijen bahwa di masjid tersebut sedang berlangsung pertemuan untuk merekrut para pejuang. Menurut kepala kepolisian setempat, Robert Kitur, polisi selanjutnya menduduki dan mengepung Masjid Musa.

"Mereka membalas dengan kekerasan dan menyerang petugas kami. Kami menahan lebih dari 100 orang yang akan diadili besok (Senin, 3 Februari 2014)," ujarnya tanpa memberikan penjelasan rinci.

Seorang reporter yang berada di tempat kejadian melihat polisi menembak dan membunuh satu orang setelah mereka mencoba membubarkan kerumuman massa dengan teriakan Allahu Akbar di luar masjid yang belum lama ini menjadi tempat bentrokan antara pemuda Islam dan polisi. "Dua petugas kepolisian ditusuk di bagian perut dan dilarikan ke rumah sakit," kata Kitur.

Serangan itu, sebagaimana dilaporkan Reuters, dibalas polisi dengan tembakan gas air mata dan peluruh tajam ke arah massa yang mulai mengejek petugas dan melempari batu.  

Henry Ondieki, Kepala Investigasi Kriminal Mombasa, mendukung tindakan tegas polisi, seraya mengatakan, "Ini bukan hari normal bagi para jemaah." Dia melanjutkan, "Ini jelas, mereka sedang merencanakan merekrut dan menyerang warga Kenya tak berdosa."

Namun demikian, tindakan polisi dihujani kritik oleh pimpinan kelompok hak asasi manusia Mombasa. "Semestinya tidak perlu ada tindakan keras dan polisi seharusnya menahan diri, sehingga tidak terjadi pertumpahan darah," ucap Khalid Hussein, Direktur Eksekutif Haki Africa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hussein mengatakan kejadian ini berlangsung sehari setelah mereka meminta polisi menghindari kekerasan dan berbicara dengan para pemuda Masjid Musa. "Kami mengutuk keras tindakan polisi yang menyebabkan kekerasan di dalam tempat ibadah," kata Hussein.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita Terpopuler
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono  
Jokowi Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh  
Tim Pemburu Koruptor Kejar Eddy Tansil
SBY Minta Pertimbangan DPR Soal Pecat Azlaini Agus  
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

13 Agustus 2017

Polisi anti huru hara melepaskan gas air mata ke arah pendemo yang mendukung pemimpin oposisi Raila Odinga, di Mathare, di Nairobi, Kenya, 12 Agustus 2017. Tindakan Kepolisian Kenya telah membuat setidaknya 11 orang meninggal dalam sebuah demonstrasi karena Pendemo marah atas kemenangan Presiden Uhuru Kenyatta dalam pemilihan umum ulang. REUTERS
Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum


Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tiga murid di sekolah dasar Mukandamia meninggal dunia usai dipukuli oleh gurunya karena tidak bisa membaca. nation.co.ke
Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.


Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Tentara keamanan Kenya tiba di Rumah sakit untuk menjaga jenazah terduga pelaku penyerangan Universitas Garissa di Kenya, 4 April 2015. Serangan milisi Al-Shabab menewaskan setidaknya  147 orang dan 79 lainnya luka-luka. AP/Ben Curtis
Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.




Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Ilustrasi pembunuhan menggunakan pisau. Tempo/Indra Fauzi
Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.


Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Layar menampilkan Malala Yousafzai saat berpidato di rapat pleno PBB Sustainable Development Summit 2015 di Markas PBB, Manhattan, New York,  25 September 2015. Malala mendesak para pemimpin dunia untuk
Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.


Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Seorang ibu menangis saat melihat anaknya dievakuasi usai berakhirnya serangan miltan Al-Shabab ke Universitas Garissa di Kenya, 4 April 2015. 4 militan Al-Shabab yang menyerang universitas Garissa mengenakan senjata AK-47 dan rompi berisi bahan peledak. REUTERS
Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.


Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Senjata hasil sitaan dan mayat militan al-Shabaab dikumpulkan pihak militer di Mpekatoni, Kenya 15 Juni 2015. Pihak militer menyita sejumlah senjata, termasuk 13 senapan AK-47, lima roket berpeluncur granat dan delapan granat. REUTERS/Goran Tomasevic
Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.


Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

ANTARA/Ahmad Subaidi
Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.


50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

Ilustrasi pejuang garis keras Al-Shabab.  AFP/Mustafa ABDI/Getty Images
50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.


Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Suasana di Taman Nasional Amboseli, Kenya, pada saat matahari akan tenggelam, 26 Januari 2015. REUTERS/Goran Tomasevic
Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".