Abu Zubaida juga memberikan informasi penting kepada interogator, kata para pejabat AS. Dia mengidentifikasi orang-orang dalam foto-foto yang disodorkan kepadanya. Para pejabat mengatakan Abu Zubaida bahkan bersedia untuk membantu agar tahanan baru bersedia bicara. "Allah tahu saya hanya manusia dan tahu bahwa saya akan diampuni," kata mantan pejabat CIA, mengingat perkataan Zubaida.
Mantan pejabat lembaga yang terlibat langsung dalam program ini, seperti mantan wakil direktur operasi CIA, Jose Rodriguez, mengatakan bahwa teknik-teknik interogasi keras menghasilkan "hasil positif yang dramatis."
Akhirnya, CIA meninggalkan Polandia setelah khawatir keberadaan situs itu terekspos. Pada September 2003, situs itu dikosongkan. CIA menyebar tahanan ke Rumania, Maroko dan kemudian Lithuania. Mencari solusi jangka panjang, CIA membayar Maroko US$ 20 juta untuk membangun sebuah penjara yang tidak pernah digunakan yang diberi nama kode "Bombay."
Pada tahun 2005, The Washington Post melaporkan bahwa CIA telah mengoperasikan penjara rahasia di Eropa Timur. Human Rights Watch segera mengidentifikasi lokasinya di Polandia dan Romania, dan pejabat Eropa dan beberapa laporan berita sejak itu mengkonfirmasi adanya situs tersebut.
Sebelum Porter J. Goss mengundurkan diri sebagai direktur CIA, Mei 2006, fasilitas di Rumania dan Lithuania ditutup. Beberapa tahanan dikirim ke penjara Maroko yang telah digunakan sebelumnya. Lainnya dikirim ke penjara baru CIA di Kabul yang disebut "Fernando," yang menggantikan salah satu yang dikenal sebagai "Salt Pit."
Dari lokasi tersebut, 14 tahanan yang dianggap bernilai tinggi dikirim ke pusat penahanan militer AS di Teluk Guantanamo September 2006. Tiga tahun kemudian, Presiden AS Barack Obama mengakhiri program interogasi keras itu.
Tahun sebelumnya, jaksa Polandia membuka penyelidikan kriminal atas penjara rahasia itu. Mereka juga diam-diam mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi para pejabat CIA yang mengunjungi penjara rahasia itu. Tidak jelas apakah kini surat perintah itu masih berlaku atau tidak.
WASHINGTON POST | ABDUL MANAN
Berita Terkait:
Polandia Selidiki Informasi Baru Soal Penjara CIA
Hakim Cecar Polandia Soal Penjara Rahasia CIA
Berita Lainnya:
Hutan Cina Terbakar, 200 Damkar Diterjunkan
KPU: Pencoblosan di 42 Konstituensi Terganggu
Hadiah Rp 1,2 Miliar untuk Penemu Biola Hilang
AL Kolombia Gagalkan Aksi Pengeboman
Rebut Anbar, Tentara Irak Habisi 14 Gerilyawan