Banyak hal tentang pembangunan dan pengoperasian penjara CIA di sebuah pangkalan di salah satu negara demokrasi muda di Eropa Tengah itu tetap berjubah misteri, dan pemerintah AS telah mengklasifikasikan informasi soal itu sebagai rahasia negara. Tapi apa yang terjadi di Polandia lebih dari satu dekade lalu itu terus bergema.
Kisah dari sebuah villa Polandia yang menjadi tempat salah satu penjara yang paling terkenal dalam sejarah AS itu dimulai di kota Pakistan, Faisalabad, dengan ditangkapnya Zayn al-Abidin Muhammed Hussein, yang lebih dikenal sebagai Abu Zubaida, Maret 2002. CIA membutuhkan tempat untuk menyimpan tahanan pertama "bernilai tinggi" itu, yang diduga terkait erat dengan kepemimpinan Al Qaeda dan mungkin tahu plot serangan 11 September.
Kamboja dan Thailand menawarkan bantuan CIA. Tawaran Kamboja kurang diminati. Petugas CIA memberitahu atasannya bahwa situs yang diusulkan Kamboja penuh dengan ular. Jadi, agen CIA menerbangkan Abu Zubaida ke Thailand, di sebuah lokasi yang jauhnya sekitar satu jam perjalanan dari Bangkok.
CIA menolak berkomentar soal detail peristiwa ini.
Beberapa bulan setelah penahanan Abu Zubaida, CIA menangkap Abd al-Rahim al-Nashiri, yang diduga memiliki hubungan dengan serangan Al Qaeda atas sebuah kapal perang AS di Yaman. Dia juga dibawa ke penjara sederhana di Thailand itu. "Itu seperti kandang ayam yang kami bangun ulang, " kata seorang mantan pejabat senior soal fasilitas di Thailand itu.
Dengan prospek akan lebih banyak tawanan, CIA merasa perlu lokasi yang lebih baik. Lalu datang kabar lebih baik dari badan intelijen di Warsawa. Kepala kantor CIA dii Warsawa melaporkan bahwa dinas intelijen Polandia, yang dikenal dengan Agencja Wywiadu, memiliki markas pelatihan dengan villa yang CIA bisa gunakan di Stare Kiejkuty, yang jaraknya tiga jam perjalanan ke utara dari Warsawa.