TEMPO.CO, Ramadi – Setidaknya 15 gerilyawan tewas saat pasukan keamanan Irak berhasil memukul mundur mereka dari Provinsi Anbar yang bergejolak pada Sabtu, 1 Februari 2014. Gempuran ini merupakan usaha Irak untuk merebut kembali distrik al-Mal'ab di ibukota Provinsi Anbar, Ramadi, sekitar 110 kilometer dari ibu kota Irak, Baghdad.
Seperti dikutip dari kantor berita Xinhua, Kementerian Pertahanan melaporkan helikopter tempur Irak dan artileri membombardir kawasan industri, sekitar 50 kilometer barat Baghdad, hingga menewaskan 15 orang bersenjata. Mereka kini bersiap untuk terus maju menuju al-Mal’ab.
Sementara itu, bentrokan sengit sedang berlangsung di Fallujah antara tentara Irak dan pejuang suku setempat. Tentara membombardir beberapa kabupaten di dekat Fallujah hingga menewaskan dan melukai sejumlah orang yang belum diketahui jumlahnya.
Layanan Internet dan telekomunikasi terputus di provinsi ini sejak Sabtu pagi. Anbar telah menjadi ajang bentrokan sengit setelah polisi Irak membongkar situs protes anti-pemerintah pada akhir Desember lalu.
Irak telah mengalami kekerasan terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Misi Bantuan PBB untuk Irak, sebanyak 8.868 warga Irak, termasuk 7.818 warga sipil dan personel polisi sipil, tewas pada 2013. Ini merupakan jumlah tertinggi selama bertahun-tahun.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Berita Lainnya:
Dua Ajudan Capres Afganistan Tewas Ditembak
Penari Perut Ikut Pencalegan Parlemen Mesir
Cina Kecam AS terkait Pengusiran Jurnalis Times
Kebijakan Luar Negeri AS Bergeser ke Diplomasi
Tiga Tewas Akibat Bom Mobil di Hermel, Libanon