TEMPO.CO, NEW YORK – New York menyatakan perang terhadap 2.200 angsa liar yang berkeliaran di kota tersebut. Departemen Konservasi Lingkungan New York mengatakan angsa-angsa itu sudah sangat meresahkan. Mereka menyerang orang, menghancurkan tanaman, mengancam pesawat terbang dan merusak air lantaran kotorannya mengandung bakteri e coli.
Rancangan proposal untuk membasmi atau memindahkan 2.200 angsa liar bisu hingga 2025 mendapat dukungan dari kalangan konservasi namun menuai kecaman dari aktivis penyayang binatang.
“Metode pengendalian termasuk penembakan angsa dan penangkapan hidup-hidup serta suntik mati, selaras dengan aturan bagi hewan liar,” demikian salah satu butir proposal yang diajukan, Jumat, 31 Januari 2014.
Sarang-sarang angsa dan telurnya akan dihancurkan, disterilisasi atau dicegah menetas.
Angsa bisu dibawa ke Amerika Utara oleh pemukim dari Eropa akhir tahun 1800-an, untuk memperindah rumah mereka. Namun sejak pesawat US Airways nomor penerbangan 1549 jatuh di Sungai Hudson lantaran menabrak segerombolan angsa, Departemen Pertanian Amerika Serikat melakukan pembasmian rutin setiap tahun.
Namun aktivis memprotes tindakan tersebut. Kelompok Goose Watch NYC menuntut agar rencana itu dibatalkan.
“Sungguh tidak masuk akal memusnahkan seluruh spesies yang sudah tinggal di negara bagian ini selama lebih dari 150 tahun atau hampir 200 tahun,” kata pendiri Watch, David Karopkin. Dia menganggap konyol ancaman 2.200 angsa terhadap 18 juta penduduk New York.
“Mereka akan bertindak agresif untuk melindungi sarang dan anak-anak mereka,” kata dia.
Namun beberapa pakar konservasi mendukung rencana itu. Paul Curtis, professor Departemen Sumber Daya Alam Universitas Cornell mengatakan tindakan pemerintah sudah tepat dan selaras dengan aturan di negara bagian lainnya.
Mereka mencatat empat serangan angsa di Bandara JFK. Angsa-angsa juga menimbulkan suara berisik dan makanan mereka kian menipis.
“Tujuannya adalah membatasi populasi angsa liar, dan memindahkan angsa dari tempat-tempat yang bisa menimbulkan masalah, atau merusak tanaman masyarakat,” tulis Curtis dalam emailnya.
CHANNEL NEWS ASIA | NATALIA SANTI
Berita Terpopuler
KPK Tangkap Buron Anggoro 'Cicak-Buaya'?
Jadi Saksi, Akil Mochtar Gertak Pengacara
Aib Dibuka Mantan Kawan, Farhat Abbas Membalas
Farhat Abbas Minta Nia Mengingat Jasanya