TEMPO.CO, Manila – Polisi Filipina menahan sebelas orang dalam penggerebekan dua bisnis call centre yang menjual pornografi anak secara online untuk klien global. Penggerebekan berlangsung pada Selasa malam, 28 Januari 2014.
Seperti dilansir Channel News Asia, mereka kerap kali menggunakan gambar telanjang, baik anak-anak maupun dewasa, untuk menarik pengguna web masuk ke situs porno mereka.
Penggerebekan itu dilakukan setelah polisi melihat pesatnya pertumbuhan industri seks dunia maya yang menjadikan pornografi sebagai sumber utamanya. Dalam penggerebekan ini, polisi menyita sejumlah komputer berisi pornografi anak dan dewasa.
Kepala Unit Kejahatan Dunia Maya Filipina, Ronald Aguto, mengatakan beberapa foto telanjang anak-anak Filipina berusia 12-16 tahun memenuhi komputer mereka.
Aguto menuturkan para tersangka menghadapi potensi terlibat pornografi anak dan perdagangan manusia, meskipun pihak berwenang masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Filipina telah menjadi salah satu sumber terbesar pelecehan seks anak di dunia live streaming, yang bisa menghasilkan miliaran dolar. Dalam kejahatan ini, anak-anak akan diminta melakukan pornoaksi di depan webcam untuk memuaskan pedofil daring.
ANINGTIAS JATMIKA | CHANNEL NEWS ASIA
Berita Lainnya:
Lantaran Snowden, Kepala Intel Inggris Diganti
NSA Manfaatkan Game Angry Birds untuk Curi Data?
Komisi Penyelidikan Internet Diumumkan di Davos
57 Persen Warga Muda Amerika Dukung Snowden
Intel Lapangan Amerika Serikat Ingin Snowden Mati