TEMPO.CO, London - Seorang pengusaha bertanya pada pengadilan apakah mantan istrinya bisa tetap tinggal di rumahnya sebagai pekerja rumah tangga. Pengusaha itu berencana menikahi perempuan lain dan membawa perempuan itu tinggal di bekas rumah mereka.
Pria yang namanya dirahasiakan itu adalah miliarder yang cukup terpandang di Inggris. Kepada pengadilan, ia menyatakan tidak bisa mengerti mengapa mantan istrinya menjadi "sangat agresif" ketika dia memberi tahu akan menikah lagi, sementara mereka telah bercerai.
Pada putusannya, pengadilan yang dipimpin hakim Bodey memutuskan bahwa sang mantan berhak mendapatkan hampir setengah dari harta sang miliarder atau sekitar 13,6 juta pound sterling, setara Rp 274,9 miliar.
Divisi Keluarga Pengadilan Tinggi London menyatakan keduanya menikah pada akhir 1970-an dan bercerai pada 1990-an. Selama ini mereka memperlakukan perceraian "hanya selembar kertas" dan melanjutkan hidup bersama.
Sekitar lima tahun yang lalu, sang miliarder yang kini berusia 70-an tahun itu bertemu wanita lain. Ia kemudian memboyong sang kekasih dan anaknya yang berusia 12 tahun ke rumah yang mereka tinggali.
Kepada sang mantan, miliarder ini menyatakan dia tetap bisa tinggal di rumah itu "sebagai semacam pekerja rumah tangga". Ucapan inilah yag membuat mantan istrinya, berusia 50-an tahun, meradang dan mengadukan kasusnya ke pengadilan.
Hakim memutuskan sang miliarder harus menyerahkan separuh kekayaannya terlebih dulu sebelum memboyong wanita lain ke rumah itu. Eileen Pembridge, pengacara salah satu pihak, menyatakan bahwa kasus ini sangat tidak biasa. "Tapi, jika seseorang tidak membuat klaim keuangan pada pasangannya saat perceraian, mereka berhak melakukannya pada setiap titik sebelum menikah kembali," katanya.
Ia menyatakan, selama 40 tahun menjadi pengacara, baru dua kali menemukan kasus semacam ini. Kasus yang pernah ditangani adalah seorang wanita Thailand yang diceraikan suaminya, yang berkebangsaan Inggris, dan dijadikan PRT di rumah sang mantan suami.
TELEGRAPH | TRIP B
Baca juga:
PM Australia Sebut Stasiun ABC Tidak Patriotik
Abbas: Penarikan Tentara Israel Harus 3 Tahun
Obama Minta Guantanamo Ditutup 2014
Wakil PM Libya Lolos dari Percobaan Pembunuhan