TEMPO.CO, London - William Hague, Menteri Luar Negeri Inggris, telah mengkonfirmasi bahwa pemerintah Inggris berencana menerima pengungsi yang dikategorikan "sangat rentan" dari Suriah.
Sebelumnya, selama berbulan-bulan pemerintah Inggris menolak untuk menerima pengungsi Suriah. Namun, tokoh senior Konservatif mengatakan pemerintah kini aktif mempertimbangkan bahwa rakyat Suriah harus diizinkan untuk datang ke Inggris.
Perubahan sikap ini muncul setelah Perdana Menteri David Cameron, Rabu, 22 Januari 2014, mengisyaratkan sikap mundur secara parsial atas masalah ini di bawah tekanan dari kelompok politikus lintas partai. Saat itu Cameron mengatakan ia sekarang "berpikiran terbuka" untuk menerima pengungsi yang cedera, terutama anak-anak.
Berbicara dalam acara Andrew Marr Show di BBC, Hague mengungkapkan bahwa rencana itu sedang dibahas untuk membawa beberapa pengungsi ke Inggris. Namun, dia menekankan bahwa prioritas utamanya adalah memberikan bantuan ke daerah konflik tersebut.
"Menteri Dalam Negeri sedang menangani soal ini. Dia akan memiliki lebih banyak hal yang bisa dikatakan dalam beberapa hari mendatang," katanya. "Saya kira ada kasus untuk, terutama, membantu orang-orang yang rentan. Saya pikir kita harus menggunakan sudut pandang itu," ujar Haque.
Ditanya tentang kelayakan pengungsi yang bisa diterima, Hague mengatakan, "Nah, itulah yang sedang dibahas Menteri Dalam Negeri. Bagaimana kita mencoba untuk membantu orang-orang yang benar-benar mungkin perlu untuk menjauh dari wilayah itu sama sekali, yang sangat rentan terhadap kekerasan, misalnya."
Hague juga memperingatkan bahwa konflik di Suriah itu menimbulkan bahaya serius bagi keamanan nasional Inggris. Ditanya tentang potensi radikalisasi akibat perang Suriah bagi orang Inggris, ia mengatakan, "Inilah sebabnya mengapa konflik seperti ini mempengaruhi kita. Itu mempengaruhi keamanan nasional kita sendiri dan semakin lama berlangsung, semakin besar bahayanya. Itu sebabnya mempromosikan solusi politik di sana begitu penting, tetapi ini merupakan bahaya serius."
"Orang-orang perlu tahu, pertama-tama, mereka tidak boleh bepergian ke Suriah dalam keadaan apa pun. Kedua, kita waspada tentang ini. Ditambah Menteri Dalam Negeri memiliki kewenangan untuk mencabut paspor seseorang yang kita pikir akan ke sana, untuk membatalkan keberangkatannya dan tetap tinggal di negara ini bagi orang yang mungkin datang dan pergi antara Inggris dan Suriah. Kami mencari orang-orang ini".
Pemimpin oposisi Ed Miliband mendesak Perdana Menteri Inggris untuk mengatasi krisis pengungsi Suriah pekan lalu. Dia juga mempertanyakan mengapa Inggris tidak ikut bergabung dalam program tempat aman pengungsi yang digagas UNHCR.
Partai buruh mengatakan skema keseluruhan dirancang untuk menemukan tempat perlindungan bagi 30.000 orang dan Inggris diperlukan untuk mengambil beberapa ratus dari pengungsi itu.
GUARDIAN | ABDUL MANAN
Berita Lainnya
Penembakan di Mal di Columbia, AS, Tiga Tewas
Diplomatnya Diculik, Mesir Tarik Stafnya di Libya
Anak 12 Tahun Jadi Korban Buaya di Australia
Polisi Brazil-Demonstran Anti-Piala Dunia Bentrok
Lima Diplomat Mesir Diculik di Libya
Presiden Ukraina Sodorkan Konsesi kepada Oposisi