TEMPO.CO, Sao Paulo - Aksi kekerasan terjadi di jalan-jalan Sao Paulo, Sabtu 25 Januari 2014, setelah lebih dari 1.000 demonstran melakukan protes menentang Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola akhir tahun ini.
Melambaikan bendera, membawa spanduk dan meneriakkan "tidak akan ada Piala Dunia", para demonstran turun ke jalan dalam gerakan protes Anonymous Rio sebagai tindakan pertama dalam kampanye "Operasi Menghentikan Piala Dunia."
Demonstrasi ini umumnya berlangsung damai namun polisi kemudian bentrok dengan beberapa pengunjuk rasa.
Para demonstran berkumpul di depan Museum Seni Sao Paulo selama sekitar satu jam sebelum menuju ke bagian lain dari kota ini sembali meneriakkan slogan menentang pertandingan itu.
Saat mereka mendekati pusat kota, beberapa demonstran "Black Block" menyerang sebuah mobil polisi yang kosong dan mencoba untuk menjungkirkan mobil itu, yang lain membakar mobil kecil dan menghancurkan jendela-jendela bank.
Polisi menanggapi aksi anarkis ini dengan tembakan gas air mata dan peluru karet, dan berusaha membubarkan kerumunan massa. Lebih dari 100 demonstran ditahan dalam aksi kekerasan ini.
Selama demonstrasi, beberapa pengunjuk rasa meneriakkan: "Jika kita tidak memiliki hak, tidak akan ada Piala Dunia."
"Hak yang kami maksud adalah hak rakyat atas pelayanan publik yang layak," kata mahasiswa Leonardo Pelegrini dos Santos. "Kami menentang uang jutaan dan jutaan dolar yang dihabiskan untuk Piala Dunia. Ini adalah uang yang harus diinvestasikan dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan, transportasi dan perumahan yang lebih baik."
Mahasiswa lainnya, Juliana Turno mengatakan, "Ini adalah contoh kecil dari protes yang akan terjadi saat Piala Dunia dimulai."
Tahun lalu, jutaan orang juga turun ke jalan di sejumlah kota di Brazil mengeluhkan tarif bus yang tinggi, pelayanan publik yang buruk, dan maraknya korupsi saat negara menghabiskan uang miliaran untuk Piala Dunia, yang akan dimulai Juni mendatang.
Mereka demonstrasi bertepatan dengan pelaksanaan turnamen sepak bola Piala Konfederasi, sebuah turnamen pemanasan untuk Piala Dunia.
Di Rio de Janeiro, sekitar 50 pengunjuk rasa berkumpul di depan hotel Copacabana Palace, yang banyak terdapat tanda Piala Dunia. Setelah sekitar satu jam di sana, massa pindah ke jalan utama yang membentang di sepanjang pantai Copacabana, menghentikan lalu lintas dan polisi mengawasinya dari samping.
Demonstrasi kecil juga terjadi di beberapa kota lain di Brazil.
Guardian | Abdul Manan
Berita Lainnya
Lima Diplomat Mesir Diculik di Libya
Presiden Ukraina Sodorkan Konsesi kepada Oposisi
Aktivis HAM Cina Dihukum 4 Tahun Penjara
Demonstran Blokir 45 dari 50 TPS di Bangkok
Peringatan Tiga Tahun Revolusi Mesir, 29 Tewas