TEMPO.CO , Krakov: Jaksa Polandia sedang menyelidiki dugaan adanya penjara rahasia yang dioperasikan Dinas Rahasia AS, Central Intelligence Agency (CIA) di sebuah hutan di negara ini. Dalam pernyataannya, Jumat 24 Januari 2014, mereka akan mempelajari sebuah laporan surat kabar yang memberi kabar baru tentang penjara rahasia CIA, yang kerap disebut sebagai "black site" itu.
Kelompok hak asasi manusia dan pengacara mempersoalkan selama bertahun-tahun soal Polandia yang memperbolehkan CIA menggunakan situs, sebuah akademi pelatihan intelijen yang berada di timur laut Polandia, untuk menahan dan menginterogasi orang yang dicurigai sebagai pemimpin Al Qaeda.
Surat kabar Washington Post mengutip mantan perwira CIA mengatakan, badan mata-mata Amerika Serikat membayar US$ 15 juta untuk intelijen Polandia pada tahun 2003 untuk penggunaan situs tersebut, dan uangnya diserahkan secara tunai dalam dua kardus.
Piotr Kosmaty, juru bicara jaksa di Kota Krakow Polandia yang mengejar adanya penyelidikan kriminal atas dugaan adanya fasilitas itu, mengatakan bahwa mungkin saja laporan surat kabar mengenai situs itu berisi bukti-bukti tentang kasus itu .
"Dalam perjalanan dari investigasi yang sedang berlangsung , kita akan menganalisis artikel di Washington Post ini dan akan memasukkannya dalam penyelidikan kami," kata Kosmaty Reuters.
Dalam artikel Washington Post, CIA menolak berkomentar soal penjara rahasia mereka di Polandia.
Kasus tersebut masuk ke jantung program "rendisi luar biasa" CIA di mana tersangka militan al Qaeda dipindahkan ke seluruh dunia dan mengalami teknik interogasi yang disebut aktivis hak asasi manusia sebagai penyiksaan.
Hal ini juga bergema di Polandia karena akan menjadi kejahatan jika pejabatnya terbukti berkolusi, dengan berbagai cara, dalam penahanan ilegal atau penyiksaan oleh CIA. Politisi Polandia yang memegang posisi puncak pada saat itu bisa dituntut karena kejahatan ini.
Pejabat Polandia telah membantah adanya penjara rahasia CIA di tanah mereka. Menteri Luar Negeri Radoslaw Sikorski, saat ditanya oleh wartawan pada hari Jumat 24 Januari 2014 tentang laporan terbaru ini, menolak untuk mengomentari apa yang dia katakan sebagai "spekulasi."
Aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa jaksa Polandia telah memiliki bukti kuat tentang adanya penjara rahasia dan peran yang dimainkan pejabat Polandia. Tapi mereka menuduh pihak berwenang menunda penuntutan karena bisa berujung pada kemungkinan kejatuhan politik.
Penyelidikan telah berjalan selama lima tahun, dengan tidak ada tanda-tanda ada kemajuan yang dihasilkan. Jaksa menyangkal telah memperlambat jalannya penyelidikan ini, namun mereka mengakui bahwa ini kasus rumit dan memakan waktu.
Reuters | Abdul Manan
Berita Lainnya
Kairo Dihantam Dua Ledakan Bom, 5 Tewas
Kepala Desa di India Jadi Otak Pemerkosaan
Jumlah Korban Badai Lingling di Filipina Meningkat
Snowden: Kembali ke Amerika Solusi Terbaik
Pentagon Izinkan Personel Militernya Berjilbab