TEMPO.CO, London - Anna Chapman adalah salah satu mata-mata paling terkenal periode Rusia pasca-Uni Soviet (Baca juga: Skandal Mata-mata, dari Anna Chapman sampai Fogle). Setelah diusir dari Amerika Serikat karena skandal mata-mata, ia kini memiliki karier baru: perancang busana. Produk yang dia ciptakan, dari gaun hingga tas, dengan menggunakan namanya sebagai label diluncurkan dalam suatu pertunjukan mode di Turki awal bulan ini dan segera mulai dijual di Rusia.
Chapman, yang dideportasi dari Amerika Serikat ke Rusia pada 2010 setelah terlibat dalam operasi panjang intelijen Rusia--yang disebut "agen tidur"-- seperti ditemukan oleh Biro Penyelidik Federal (FBI) AS, mengklaim bahwa misi barunya ini dijiwai oleh nilai-nilai yang sama dengan profesi lamanya dan terinspirasi oleh patriotisme Rusia.
"Saya merasa sangat sedih bahwa kami berhasil mengirim orang ke ruang angkasa, tapi kami tidak bisa mengatur industri tekstil secara tepat di negara kita," kata Chapman, dalam menanggapi pertanyaan tertulis media Inggris, Guardian, yang dimuat dalam edisi 23 Januari 2014. "Jika kita ingin tetap independen dari semua orang yang mencoba untuk mempengaruhi kita, maka kita perlu menghasilkan produk sendiri. Kita harus memberikan pekerjaan kepada orang-orang kita sendiri dan belajar bersama".
Beberapa tasnya memiliki sampul sastra klasik dan revolusioner Rusia, seperti What is to be Done? karya Nikolai Chernyshevsky.
Kecuali pakaian tradisional musim dingin berupa mantel bulu dan topi yang masih dipakai oleh banyak generasi tua, orang Rusia cenderung berkiblat ke Barat untuk urusan pakaian mereka. Orang kaya di negara itu membeli barang mahal dengan label perancang Eropa. Kelompok menengah baru di Moskow pun berbelanja di butik-butik H & M dan Zara yang ada di ibu kota Rusia itu.
Baca Juga:
Chapman mengatakan ia merasa banyak orang Rusia yang tidak senang akan kondisi tersebut. "Kami memiliki kelompok besar orang yang tidak suka mengenakan pakaian yang menanggung ideologi yang berbeda dan memiliki desain yang lebih berorientasi ke Barat daripada budaya kita sendiri," katanya. "Saya terinspirasi oleh budaya Rusia, khususnya dari periode Tsar. Saya ingin membuat sesuatu yang merupakan bagian dari Rusia lama, bagian dari budaya modern."
Chapman adalah salah satu dari sepuluh "agen tidur" Rusia yang dideportasi dari AS. Saat kembali dari Amerika, para agen ini bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan disebut menyanyikan lagu-lagu patriotik bersama-sama. Banyak dari mereka kemudian diberi posisi sebagai penasihat di perusahaan negara. Chapman ditunjuk sebagai penasihat CEO sebuah bank Rusia.
Sementara mantan mata-mata lainnya menghilang di dalam bayang-bayang sejak kembali ke tanah airnya, Chapman justu menjadi tokoh publik dan memposisikan dirinya sebagai teladan dalam hal patriotisme. Dia dikaitkan dengan gerakan pemuda pro-Kremlin dan memiliki serial televisi sendiri.
Dia mengatakan dunia mode adalah proyek utamanya saat ini, tapi dia mengaku tetap meneruskan serial televisi-nya dan juga melakukan "kerja sosial bagi para ilmuwan muda".
Desain pakaiannya didasarkan pada apa yang dia rasa adalah citra ideal seorang wanita, yakni harus memiliki "kemauan yang cukup kuat bahwa dia dapat menghancurkan kekuasaan, tetapi pada saat yang sama bersikap lembut dan peduli".
Chapman mengaku tidak tahu alasan dia menorehkan sentuhan sastra Rusia dalam produk yang didesainnya. Dia mengatakan itu adalah keputusan yang intuitif. "Mengapa saya terinspirasi oleh sastra Rusia atau budaya Rusia? Ini bukan dalam pikiran saya, melainkan hati saya. Dapatkah saya menjelaskannya? Tidak. Saya hanya merasakannya. Ini mirip dengan perasaan saya terhadap ibu saya."
Guardian | Abdul Manan
Berita Lainnya
Kairo Dihantam Dua Ledakan Bom, 5 Tewas
Kepala Desa di India Jadi Otak Pemerkosaan
Jumlah Korban Badai Lingling di Filipina Meningkat
Snowden: Kembali ke Amerika Solusi Terbaik
Pentagon Izinkan Personel Militernya Berjilbab