TEMPO.CO, Kiev - Pemimpin oposisi Ukraina menilai Presiden Viktor Yanukovych, Rabu 22 Januari 2014, gagal umerespon secara positif tuntutan mereka. Oposisi memperingatkan adanya serangan dari oposisi jika Presiden tidak memberikan respons memadai dalam putaran kedua pembicaraan yang dijadwalkan hari ini, Kamis 23 Januari 2014.
Di Kiev, pemimpin oposisi Arseniy Yatseniuk mengatakan kepada kerumunan pendukungnya bahwa "kita memiliki 24 jam tersisa untuk menempuh jalan ini." Dia melanjutkan dengan memperingatkan bahwa "besok kita akan berbaris maju bersama-sama" jika presiden tidak mengakhiri tindakan keras pemerintah yang berujung pada tewasnya tiga pengunjuk rasa, Rabu 22 Januari 2014, di Independence Square.
Boxer yang berubah menjadi politisi, Vitaly Klitschko, berbicara bersama Yatseniuk, berjanji "melakukan apa pun" untuk mengakhiri kekerasan dan menyelesaikan krisis politik yang sudah dua bulan mencengkeram ibukota Ukraina ini.
Sebelumnya Rabu, pihak berwenang mengatakan tiga pengunjuk rasa anti-pemerintah tewas dalam bentrokan dengan polisi, Dua di antaranya karena luka tembak.
Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengutuk aksi kekerasan terbaru. Pemerintahan Barack Obama sedang mempertimbangkan sanksi terhadap pemerintah Ukraina jika Presiden Yanukovych "gagal melindungi hak-hak demokratis semua warga Ukraina, termasuk hak-hak menggelar protes damai."
Voice of America | Abdul Manan