TEMPO.CO, Bangkok - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra menawarkan imbalan 10 juta bath Thailand atau sekitar Rp 3,6 miliar bagi siapa saja yang bisa menangkap pelaku pelemparan granat ke arah aksi demonstrasi anti-pemerintah Thailand yang mencederai 28 orang, Ahad lalu.
Thaksin yang saat ini melarikan diri di Dubai, Uni Emirat Arab, usai dilengserkan militer pada 2006 lalu mengatakan, aksi kekerasan tersebut tidak bisa dibiarkan. Tawaran tersebut disampaikan Thaksin dalam akun Facebook milik putranya, Panthongtae. “Sebanyak 10 juta bath tunai akan diberikan ayah saya bagi pelaku penyerangan,” tulis Panthongtae.
Panthongtae percaya jika pelaku justru datang dari kelompok anti-pemerintah sendiri. Menurut dia, serangan itu hanya menjadi alasan agar situasi semakin panas.
Komite Reformasi Rakyat Demokratik (PDRC) melakukan aksi yang disebut Bangkok Shutdown sejak Senin pekan lalu. Kelompok ini menuntut perdana menteri sementara Yingluck Shinawatra, yang juga adik Thaksin, mundur dan menolak pelaksanaan pemilu pada 2 Februari itu.
Aksi mereka sudah tiga kali mendapat serangan. Jumat pekan lalu sebuah granat dilemparkan ke arah pimpinan PDRC Suthep Thaugsuban. Kejadian itu menewaskan satu orang dan mencederai 38 orang lainnya. Dua insiden lain terjadi Senin lalu, menyebabkan 28 orang cedera di Monumen Kemenangan.
BANGKOK POST | RAJU FEBRIAN