TEMPO.CO, Shanghai – Cina kembali melaporkan adanya korban jiwa terkait dengan kasus flu burung. Pada Senin, 20 Januari 2014, pihak berwenang setempat yang mengurusi kesehatan menyatakan dua pasien flu burung H7N9, termasuk seorang pekerja medis, telah meninggal di Shanghai.
Dikutip Xinhua, seorang pekerja medis berjenis kelamin laki-laki berusia 31 tahun bernama Zhang meninggal sekitar pukul empat pagi pada Sabtu, 18 Januari 2014. Satu korban lagi ialah petani pria berusia 77 tahun bermarga Wu. Ia meninggal sekitar tengah malam pada hari yang sama.
Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Shanghai menyatakan kedua korban positif meninggal karena virus H7N9. Kematian dua orang ini menambah jumlah kasus H7N9 sepanjang tahun ini. Hingga kini, sudah tujuh kasus terkait H7N9 dilaporkan di Shanghai.
Pada Senin malam, Komisi Kesehatan menerbitkan rincian lebih lanjut tentang kasus tersebut. Dokter yang menangai mereka mengatakan tidak ada keluarga dan orang dekat pasien yang diduga turut terinfeksi. Tidak ada yang menunjukkan gejala flu, seperti demam dan batuk.
Sebuah penyelidikan awal menunjukkan, Zhang tinggal di kediaman orang tuanya sejak 4 Januari lalu. Tetangga mereka memelihata burung merpati. Dan, tak jauh dari tempatnya bekerja, ada sebuah pasar unggas hidup. Tim kesehatan tengah menyelidiki dari mana flu burung ini berasal, sementara dia tidak melakukan kontak dengan pasien flu burung dalam sepuluh hari terakhir sebelum ia sakit.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Berita Lainnya:
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI
Akil Dituding Bermain di Sengketa Pilkada Bali
Nilai Aset Akil yang Disita Capai Rp 200 Miliar