TEMPO.CO, Bangui – Parlemen Republik Afrika Tengah (CAR) memilih wali kota dari ibu kota negara, Bangui, sebagai presiden sementara pada Senin, 20 Januari 2013 waktu setempat. Catherine Samba-Panza dipilih dalam pemilihan putaran kedua untuk memimpin pemerintahan transisi CAR yang tengah dirundung konflik.
“Pemilu ini harus menandai awal baru sebagai negara yang bergerak menuju pemulihan yang demokratis dan transparan,” kata juru bicara Pasukan Perdamaian PBB dalam pernyataan ucapan selamat kepada Samba-Panza, seperti dikutip CNN.
Wanita berusia 58 tahun ini akan menggantikan Michel Djotodia, pemimpin pemberontak Seleka yang merebut kekuasaan pada bulan Maret. Djotodia mengundurkan diri 10 hari yang lalu di bawah tekanan setelah gagal menghentikan kekerasan yang terus meningkat di negara itu.
Samba-Panza akan menjadi wanita pertama yang memimpin Afrika Tengah dan dia mungkin hanya akan menjabat selama kurang dari satu tahun. Kepemimpinan ibu tiga anak ini diharapkan bisa membawa CAR mewujudkan pemilihan umum nasional.
Konflik antara mayoritas Kristen dan minoritas Muslim di negara benua hitam ini mulai pecah sejak Desember lalu. Akibat perang dua kelompok ini, kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, sebanyak 600 orang di Bangui tewas. "Jumlah korban tewas di luar Bangui mungkin lebih besar," ujarnya.
Baca Juga:
ANINGTIAS JATMIKA | CNN | NY TIMES
Berita terpopuler
SBY Sakit Hati Tak Jadi Wapres Mega
Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Istilah Akil Soal Suap: Emas 3 Ton dan Uang Kecil
Akil Dituding Bermain di Sengketa Pilkada Bali
Nilai Aset Akil yang Disita Capai Rp 200 Miliar