TEMPO.CO, Rawalpindi - Sebuah serangan bom bunuh diri yang dilancarkan Taliban menewaskan sepuluh orang di sebuah pasar yang ramai di Rawalpindi di dekat markas tentara Pakistan, Senin, 20 Januari 2014. Sehari sebelumnya, pengeboman oleh Taliban menewaskan 20 tentara di daerah Waziristan Utara.
Menurut kepala polisi Akhtar Hayat Lalika, pasar itu, yang hanya beberapa langkah dari markas militer di Rawalpindi--di dekat Islamabad--adalah salah satu daerah yang paling aman di kota tersebut. Daerah itu ditutup oleh militer segera setelah ledakan terjadi.
Lalika mengatakan, 14 orang terluka dalam pengeboman ini. Seorang fotografer Reuters yang berada di lokasi kejadian mengungkapkan dua pelajar yang mengenakan seragam biru juga tewas. Tubuh mereka tergeletak di dekat reruntuhan sepeda dan genangan darah. Petugas penyelamat berjuang untuk membantu korban luka. Jendela yang jaraknya beberapa ratus meter dari lokasi ledakan, hancur.
Juru bicara Taliban Shahidullah Shahid mengatakan organisasinya bertanggung jawab atas ledakan itu. "Kami akan melanjutkan serangan terhadap pemerintah dan angkatan bersenjata selagi pemerintah belum mengumumkan gencatan senjata atau pembicaraan damai dengan kami," katanya.
Sebuah bom yang ditanam oleh Taliban menghancurkan sebuah kendaraan yang membawa pasukan Pakistan, Ahad, 19 Januari 2014. Aksi ini menewaskan 20 orang dan menyebabkan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif membatalkan perjalanannya ke Forum Ekonomi Dunia di tempat peristirahatan Davos, Swiss, pekan ini.
Pemerintah sedang mengupayakan pembicaraan damai dengan Taliban untuk mengakhiri kekerasan di daerah ini setelah serangan meningkat sejak Sharif memenangi pemilu pada Mei 2013.
Reuters | Abdul Manan