TEMPO.CO, Jakarta - Dua anak sekolah nekat kabur dari rumah dan pergi ke Suriah untuk menjadi pejuang Al Qaeda. Kedua bocah yang tidak dipublikasikan namanya itu masih berumur 15 tahun. Menurut situs berita Mail Online, Sabutu, 18 Januari 2014, anak-anak itu tidak muncul di sekolah pada 6 Januari 2014. "Keduanya menggunakan kartu kredit keluarga dan terbang ke Timur Tengah," tulis Mail Online.
Surat kabar La Depeche mengutip pernyataan ayah dari salah satu anak itu. Menurut sang ayah, anaknya terpikat Al Qaeda sejak awal Desember 2013, melalui internet. "Melalui telepon genggam dan komputer, ia menyaksikan video perang di Suriah," kata sang ayah. "Ia selalu berbincang dengan temannya di media sosial. Otaknya telah dicuci melalui internet."
Baca Juga:
Pada Selasa, 15 Januari 2014, si anak pernah menghubungi ayahnya. Ketika itu ia berkata telah menjadi pejuang Al Qaeda. Dia pun mengklaim tengah berjuang bersama saudara-saudaranya di sana. "Sebelum menutup telepon ia mengatakan bahwa kami tidak bakal mendengar kabarnya selama sebulan, jika ia masih hidup," ujar si ayah.
Menurut Mail Online, bukan kali ini warga Uni Eropa ke Suriah untuk ikut berperang. Sebelumnya, setidaknya ada dua warga Birmingham, Inggris, yang dilaporkan akan menuju ke sana. Kedua pria berumur 21 tahun itu, Yusuf Sawar dan Muhammed Ahmed, akhirnya didakwa karena berencana pergi ke Suriah untuk bergabung dengan teroris.
Di Prancis, perekrutan pejuang Al Qaeda diduga sering terjadi di Kota Paris dan Marseille. Menurut Presiden Prancis Francois Hollande, sekitar 700 warga Prancis telah poergi ke Suriah. Namun baru kali ini perekrutan menyasar siswa sekolah.
MAIL ONLINE | CORNILA DESYANA