Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

'Time' Sebut TKW di Hong Kong Bak Budak  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Seorang tenaga kerja asing membawa foto Erwiana Sulistyaningsih, TKW asal Indonesia, yang disiksa majikannnya, dalam demo di depan Konsulat Indonesia di Hong Kong (16/1). Para tenaga kerja dari beebagai negara itu memprotes penyiksaan terhadap tenaga asing di Hong Kong. AP/Kin Cheung
Seorang tenaga kerja asing membawa foto Erwiana Sulistyaningsih, TKW asal Indonesia, yang disiksa majikannnya, dalam demo di depan Konsulat Indonesia di Hong Kong (16/1). Para tenaga kerja dari beebagai negara itu memprotes penyiksaan terhadap tenaga asing di Hong Kong. AP/Kin Cheung
Iklan

TEMPO.CO, Hong Kong - Majalah Time dalam versi online-nya edisi 15 Januari 2014 menuliskan tentang bagaimana perlakuan terhadap tenaga kerja asal Indonesia di Hong Kong. Mereka menyebutnya bak bentuk perbudakan modern.

Laporan Time dimulai dari kisah Erwiana Sulistyaningsih, TKI yang harus pulang ke Indonesia dengan mimpi buruk. Delapan bulan ia menjadi korban pemukulan oleh majikannya, hal yang membuat gadis 23 tahun ini cacat parah dan nyaris tak bisa dikenali. Tubuhnya menjadi kurus kering, wajahnya penuh bekas luka, dan geliginya tanggal. Kakinya menghitam dengan luka terbuka, bekas siraman air panas.

Kasusnya hanya satu contoh kekerasan yang dihadapi oleh pekerja rumah tangga asing di Hong Kong. Pekerja rumah tangga asing, tulis Time, mulai marak di Hong Kong sejak tahun 1970-an, ketika ekonomi kota yang semula di bawah Inggris ini booming. Perempuan lokal memasuki angkatan kerja dalam skala besar dan urusan domestik diserahkan pada PRT asal Filipina, menyusul kemudian Indonesia dan Thailand.

Kini setidaknya terdapat sekitar 300 ribu PRT di Hong Kong. Hampir seluruh TKW asal Indonesia, masuk ke sektor ini.

Benar, tulis Time, perlindungan hukum di Hong Kong lebih baik daripada di Timur Tengah dan negara-negara Asia Timur lain yang merupakan pasar besar bagi pekerja rumah tangga asing, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Singapura. Tapi PRT di Hong Kong tetap rentan dan sering tak berdaya setelah menjadi korban kekerasan.

Mengutip data Mission for Migrant Workers tahun 2012, sebanyak 18 persen pekerja rumah tangga migran di kota itu telah dilecehkan secara fisik. Kartika Puspitasari asal Indonesia  menjadi begitu populer musim panas lalu, ketika penyiksaan selama dua tahun terbongkar dan dipublikasi secara luas.

Sementara laporan Amnesty International tahun lalu secara khusus menyebut pekerja Indonesia di Hong Kong sangat rentan. Tidak seperti Filipina, PRT Indonesia mencari pekerjaan melalui agen perekrutan. Badan-badan ini seharusnya menyiapkan mereka dengan pelatihan, menyiapkan kontrak mereka, dan mengatur visa mereka. Namun, Amnesty menemukan bahwa lembaga ini gagal untuk cukup mewakili kepentingan PRT yang mereka pekerjakan.

Time mencontohkan Ina, seorang PRT Indonesia yang lebih suka dikenal dengan nama depannya saja. Ia menceritakan dibangunkan dengan kasar di tengah malam dan diusir dari rumah majikannya saat itu juga. "Saya menghabiskan sisa malam dengan menangis di lobi," katanya.

Sebelum dia pergi, dia diminta menandatangani sebuah dokumen yang dia tidak mengerti. Di pagi hari, Ina pergi ke satu-satunya tempat berlindung, lembaga yang telah merekrut dia. Tapi bukannya memberikan nasihat hukum tentang bagaimana untuk membawa majikannya ke pengadilan, staf lembaga itu justru memarahinya dan mengingatkan bahwa dia masih berutang uang pada mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dari mulai mereka tertipu saat mendaftar untuk bekerja di Hong Kong hingga terjebak dalam siklus eksploitasi, ini jelas merupakan bentuk perbudakan modern," kata penulis laporan Amnesty, Norma Kang Muico.

Utang adalah alat utama lembaga perekrutan untuk 'memborgol' PRT. Mereka umumnya dianggap berutang sekitar US$ 2.700 atau lima kali upah bulanan minimum mereka, sebagai ongkos dan biaya pelatihan. Dengan alasan utang ini, gaji mereka dipotong hingga utang lunas.

Menurut Eni Lestari, ketua International Migran Alliance yang berbasis di Hong Kong, tak mungkin mengubah sistem ini dalam waktu singkat, kecuali ada kemauan politik pemerintah. "Pemerintah ingin mengekspor TKI, tetapi mereka tidak ingin melakukannya sendiri, sehingga mereka outsource ke pihak lain," katanya.

Beberapa komite PBB - termasuk Komite PBB tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya; Komite PBB tentang Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan; dan Komite Hak Asasi Manusia PBB - telah mendesak Hong Kong untuk meninjau atau mencabut aturan yang mengharuskan pekerja rumah tangga untuk tinggal bersama majikan mereka. Aturan ini, menurut lembaga ini, menempatkan perempuan pada risiko pelecehan seksual, fisik, dan emosional. Namun otoritas tenaga kerja Hong Kong tetap bertahan, dengan dalih pencabutan aturan ini membuat makin besar peluang PRT untuk lari dan majikan harus mengeluarkan uang ekstra untuk mencari pekerja baru.

Time menyodorkan Bethune House, sebuah organisasi di Hong Kong yang menyediakan tempat tinggal dan pelayanan hukum bagi pekerja rumah tangga bermasalah, untuk melihat bagaimana bentuk perbudakan modern ini. Koordinator proyek lembaga ini, Esther Bangcawayan, menyatakan, hampir setiap hari kedatangan seorang PRT yang mengalami pelecehan dari majikannya. "Ada anggapan di antara para majikan di sini bahwa, 'Aku memberi penginapan bagi  pekerjaku, maka aku harus memaksimalkannya',"  kata Bangcawayan . "Masyarakat perlu menyadari bahwa mereka adalah manusia, bukan komoditas."

TIME | TRIP B

Berita Terpopuler
Jengkel Dicaci Maki, Ani SBY Sentil Istri Jokowi
Sedang Pimpin Rapat, Ani SBY Malah Angkat Telepon
Loyalis Anas: Pemecatan Pasek Blunder Demokrat
Suap SKK Migas, KPK Geledah Rumah Sutan di Bogor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

15 Mei 2019

Anggota parlemen pro demokrasi berkelahi dengan anggota parlemen pro Beijin saat rapat legislatif RUU Ekstradisi Cina, di Hong Kong 11 Mei 2019.[REUTERS/James Pomfret]
Parlemen Hong Kong Kembali Ribut Soal RUU Ekstradisi ke Cina

Anggota parlemen Hong Kong kembali ribut soal RUU Ekstradisi yang mengizinkan buron dikirim ke Cina daratan untuk diadili.


Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

17 Agustus 2017

Pemimpin mahasiswaHong Kong (ki-ka) Agnes Chow, Joshua Wong dan Oscar Lai, saat berunjuk rasa menutut hak pilih universal di Hong Kong, 1 Februari 2015. REUTERS/Tyrone Siu
Hong Kong Hukum Tiga Aktivis Revolusi Payung

Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow dihukum pengadilan banding Hong Kong karena menjadi motor protes besar-besaran Revolusi Payung pada 2014


Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

1 Juli 2017

Presiden Cina, Xi Jinping memeriksa barisan saat menandai ulang tahun ke-20 serah terima kota Hong Kong dari pemerintah Inggris ke Cina, di Hong Kong, 30 Juni 2017. REUTERS/Damir Sagolj
Wartawan Dilarang Bawa Pena Saat Liput Presiden Xi di Hong Kong  

Pena dan makeup termasuk 14 kategori barang berbahaya yang dilarang dibawa saat meliput kunjungan Presiden Xi ke Hong Kong


Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

30 Juni 2017

Bendera nasional China dan Kong Hong dipamerkan di luar pusat perbelanjaan di Hong Kong, 28 Juni 2017 untuk menandai ulang tahun ke-20 serah terima Hong Kong ke Cina. AP/Kin Cheung
Sosok Berpengaruh untuk Hidupkan Demokrasi di Hong Kong  

Sosok penting dalam perjalanan 20 tahun Hong Kong diserahkan Inggris ke Cina.


Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

30 Juni 2017

Presiden Cina, Xi Jinping memeriksa barisan saat menandai ulang tahun ke-20 serah terima kota Hong Kong dari pemerintah Inggris ke Cina, di Hong Kong, 30 Juni 2017. REUTERS/Damir Sagolj
Pertama Kali ke Hong Kong, Presiden Xi Sapa Militer: Halo Kamerad

Presiden Cina Xi Jingping untuk pertama kali berkunjung ke Hong kong memperingati 20 tahun Inggris menyerahkan bekas koloninya itu ke Cina.


Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

26 April 2017

Presiden Jokowi tertawa ketika memberikan pertanyaan nama-nama suku di Indonesia kepada santri saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, 13 April 2017. Presiden juga menghadiri peletakaan batu pertama Auditorium Mbah Muqoyyim. ANTARA/Oky Lukmansyah
Jokowi Akan Berkunjung, Hong Kong Gelar Latihan Pengamanan

Polisi Hong Kong menyebut ancaman terhadap Presiden Joko Widodo sangat tinggi sebagai pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia


Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

5 April 2017

Seorang model menunjukkan cincin berlian
Terjual Rp 949 Miliar, Ini Berlian Termahal di Dunia  

Sebuah berlian merah jambu menjadi perhiasan termahal di dunia setelah laku terjual dengan harga US$ 71 juta atau sekitar Rp 949 miliar.


Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

28 Maret 2017

Carrie Lam. REUTERS/Bobby Yip
Menjadi Pemimpin Hong Kong Wanita Pertama, Ini Profil Carrie Lam

Carrie Lam, 59 tahun, menjadi wanita pertama yang terpilih sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong melalui pemilihan umum yang digelar pada Ahad, 26 Maret.


Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

26 Maret 2017

Sejumlah pengunjung terluka akibat eskalator yang rusak di sebuah pusat perbelanjaan di Hong Kong. hannelnewsasia.com
Kecelakaan di Eskalator Terpanjang Hong Kong, 18 Orang Terluka

Sedikitnya 18 orang terluka setelah terjadi kecelakaan pada
eskalator terpanjang di pusat perbelanjaan di Hong Kong pada
Sabtu petang.


Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

17 November 2016

Ilustrasi koran. Bbc.co.uk
Putus Cinta, Taipan Hong Kong Pasang Iklan di Semua Media

Dalam pengumuman, Joseph Lau juga menyebutkan nama pacar barunya.