Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kongres Hadang Transfer Drone dari CIA ke Pentagon

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Pesawat Drone Amerika. Article36.org
Pesawat Drone Amerika. Article36.org
Iklan

TEMPO.CO, Washington -  Upaya Presiden Barack Obama untuk mentransfer program mematikan pesawat tak berawak (drone) sangat rahasia Amerika Serikat dari Dinas Intelijen CIA (Central Intelligence Agency) ke Kementerian Pertahanan (kerap disebut dengan Pentagon) digagalkan oleh anggota Kongres.

Wired, mengutip Washington Post Rabu 15 Januari 2014, menulis, anggota Kongres memasukkan lampiran yang bersifat rahasia dalam undang undang belanja pemerintah federal AS US$ 1,1 triliun minggu ini, yang itu akan membatasi pendanaan atau pengesahan pengalihan drone dari CIA ke Pentagon.

Langkah ini adalah salah satu yang tidak biasa untuk Kongres. Perdebatan soal itu berlangsung tertutup untuk lingkaran kecil karena sifat rahasia dari addendum tersebut.

Presiden Obama, di bawah tekanan besar dari kelompok kiri atas kematian warga sipil akibat program drone, beberapa waktu lalu mencari cara untuk menjauhkan diri dari program kontroversial yang dianggap sejumlah organisasi sebagai pelanggaran hukum internasional.

Namun, banyak anggota Kongres, termasuk dari partai penyokong Obama, Demokrat, tidak sepakat dengan pengalihan kontrol atas operasi drone itu.

Senator Demokrat, Dianne Feinstein, yang juga ketua Komite Intelijen Senat menolak memberikan komentar soal langkah Kongres ini. Tapi tahun lalu ia pernah mengatakan bahwa ia melihat CIA sudah teruji dalam mencegah kerusakan besar akibat drone dan dia "benar-benar harus diyakinkan bahwa militer akan melaksanakan itu dengan baik."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli mengatakan bahwa sementara program drone akan disesuaikan sedikit sesuai kebutuhan, perdebatan besar soal arah program ini sudah disimpukan tahun lalu. "Secara realistis, jendela peluang untuk mereformasi kebijakan bagaimana AS melakukan serangan kontraterorisme mematikan tertutup di Washington," kata kolega di Council on Foreign Relations, Micah Zenko.

Namun, selama sidang pencalonannya sebagai direktur CIA Februari 2013 lalu, John Brennan mengatakan bahwa operasi mematikan drone adalah sebagai "upaya terakhir" dan bisa mengalihkan perhatian CIA dari misi utamanya sebagai badan pengumpulan informasi intelijen.

Di saat waktu sidang konfirmasi Brennan sebagai direktur CIA itu, Presiden Obama mulai meletakkan dasar peralihan kebijakan drone.

Dalam pidato soal kontraterorisme di Universitas Pertahanan Nasional, Mei 2013, Obama secara tidak jelas mengisyaratkan bahwa ia akan meminimalkan jumlah serangan mematikan dan ia akan mengalihkan operasi program drone dari CIA ke Pentagon. Beberapa pengamat menyebut langkah ini sebagai upaya untuk membuat program itu lebih transparan.

Wired | Abdul Manan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran