TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa maling mencoba mencuri abu bapak psikoanalisis Sigmud Freud dan istrinya dari sebuah krematorium di London. Dalam usahanya, para pencuri itu merusak botol abu berusia 2.400 tahun yang dipakai untuk menyimpan abu Freud dan istrinya itu.
"Ini perbuatan tercela yang dilakukan pencuri tak berperasaan," kata detektif Constable Daniel Chandler dari Kepolisian Metropolitan, London, Rabu, 15 Januari 2014. Usaha pencurian yang gagal itu terjadi pada sekitar malam tahun baru.
Freud meninggal pada September 1939. Abunya disimpan di dalam sebuah botol abu besar di Krematorium Golders Green, dekat rumahnya. Martha, istri Freud, meninggal pada 1951.
Abu milik Freud dan istrinya dimasukkan ke botol bergambarkan Dionisius, Dewa Anggur dan Pesta Yunani, oleh sahabatnya, Putri Marie Bonaparte. Sang putri membantu Freud, istrinya, dan anak mereka Anna melarikan diri dari Vienna ketika Adolf Hitler menguasai Austria pada 1938.
Keluarga Freud tiba di London pada musim panas tahun itu dan tinggal di Hampstead, daerah pedesaan yang rimbun di utara London.
Polisi sedang menyelidiki kasus ini. Abu Freud yang sebelumnya dipajang untuk sementara disimpan di tempat aman. Dawn Kemp, pejabat direktur museum Freud menolak menyebut nilai tempat abu Freud. Menurut dia, itu urusan keluarga Freud.
Krematorium Golders Green dibuka tahun 1901 dan menyimpan abur dari banyak tokoh terkenal, termasuk penulis buku Dracula Bram Stoker dan penyanyi soul Amy Winehouse. Awal bulan ini Ronnie Biggs, anggota kelompok perampok yang amat terkenal pada 1963, "Great Train Robbery", juga dimakamkan di sini.
AFP | PHILIPUS PARERA
Terpopuler:
Perawat Ini Orgasme Terus Selama 4 Hari
Takut Ditahan, Eks Intel Israel Pergi dari Denmark
Turis Denmark Diperkosa, Polisi Lakukan Penahanan
Lagi, Satu TKI di Arab Saudi Meninggal
Sunaryani Bebas dari Ancaman Hukuman Mati