TEMPO.CO, New York - Badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA) dilaporkan telah memasang perangkat lunak berbahaya di hampir 100.000 komputer di seluruh dunia. Perangkat ini memungkinkan mata-mata AS melakukan pengawasan pada mesin tersebut sekaligus menciptakan jalur cepat digital untuk meluncurkan serangan di dunia cyber.
Surat kabar New York Times melaporkan bahwa NSA menyisipkan sebagian besar perangkat lunaknya itu dengan memperoleh akses ke jaringan komputer. Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi rahasia yang memungkinkan untuk masuk dan mengubah data dalam komputer--bahkan meski tidak terhubung ke Internet.
Laporan New York Times itu, yang mengutip dokumen NSA, pejabat AS dan ahli komputer, mengatakan teknologi itu bergantung pada saluran rahasia gelombang radio yang dipancarkan papan sirkuit kecil dan kartu memori. Benda ini secara fisik dimasukkan ke komputer.
Surat kabar itu juga mengatakan NSA berhasil membenamkan perangkat lunak itu ke sejumlah target, seperti jaringan militer Rusia, Kepolisian Meksiko, dan kartel narkoba. Bahkan, mereka juga masuk ke komputer "teman", misalnya kelompok perdagangan Uni Eropa dan mitra kerja anti-terorisme, seperti Arab Saudi, India, dan Pakistan. Dahsyat, bukan?
Menurut Voice of America edisi 15 Januari 2014, New York Times juga menyatakan sejauh ini tidak ada bukti NSA memasang perangkat lunak atau menggunakan teknologi frekuensi radio itu di dalam Amerika Serikat. Informasi mengenai rincian upaya operasi pengawasan NSA itu merupakan bagian dari sejumlah dokumen yang dibocorkan oleh mantan analis NSA Edward Snowden.
Snowden kini masih di Rusia setelah mendapakan suaka sementara sejak tahun lalu. Presiden AS Barack Obama akan menyampaikan pidato Jumat, 17 Januari 2014 untuk menguraikan langkah-langkah mereformasi operasi NSA.
Voice of America | Abdul Manan