TEMPO.CO, Jenewa - Iran akan mulai menghapuskan persediaan uranium hasil pengayaan dalam waktu delapan hari, setelah para perunding di Jenewa mencapai kesepakatan tentang bagaimana menerapkan kesepakatan nuklir sementara yang sudah dicapai pada November 2013 lalu.
Dalam kesepakatan enam bulan yang dihasilkan di Jenewa itu, di mana Iran telah setuju untuk membekukan dan bahkan mengekang beberapa kegiatan nuklirnya dengan imbalan pengurangan sanksi, akan mulai berlaku pada 20 Januari.
"Pada hari itu, untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade, program nuklir Iran tidak akan bisa ke tingkat lanjut, dan bagian dari itu akan dikembalikan pada keadaan sebelumnya, sementara kita memulai negosiasi perjanjian komprehensif untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat internasional mengenai program Iran," kata menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dalam sebuah pernyataan.
Tanggal awal pelaksanaan perjanjian itu diumumkan Minggu 12 Januari 2014 oleh Catherine Ashton, Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa. Ashton yang mewakili Amerika Serikat, Cina, Rusia, Perancis, Jerman, dan Inggris, saat berunding soal isu nuklir dengan Iran.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama menggambarkan hasil perjanjian terakhir ini sebagai langkah maju yang signifikan. Obama juga segera memperbaharui permohonannya kepada anggota Kongres untuk tidak memperkenalkan berbagai sanksi baru terhadap Iran. Sebab, langkah itu berisiko "menggelincirkan upayanya untuk menyelesaikan masalah ini secara damai."
Pengumuman hari Minggu oleh Ashton, yang dikonfirmasi oleh Iran, menandai puncak dari pekan-pekan pertemuan pelaksanaan teknis untuk melaksanakan kesepakatan November 2013 lalu. Pejabat senior dari Uni Eropa dan Iran bertemu di Jenewa pada 9-10 Januari 2014, membuat kemajuan pada kerangka untuk menjalankan kesepakatan nuklir yang telah diratifikasi oleh negara-negara peserta pertemuan selama akhir pekan.
Perjanjian November 2013 lalu mensyaratkan pencabutan terbatas sanksi pemberian bantuan untuk Iran, yang menurut perkiraan AS itu akan memberikan suntikan US$ 7 miliar untuk perekonomian negara Republik Islam itu. Sebagai imbalannya, Iran setuju untuk membekukan program nuklirnya, menghancurkan persediaan hasil pengayaan uraniumnya dan berkomitmen untuk menerima pemeriksaan lebih ketat atas program nuklirnya.
Guardian | Abdul Manan
Terpopuler
Akil Timbun Dolar di Tembok Ruang Karaoke
Ngotot Minta Duit, Akil Nge-PING!
Begini Cara Jokowi Cegah Istana Kebanjiran
Pelat Nomor Lamborghini Syahrini Palsu
Jokowi Dielukan di Mangga Dua
Urusan Makan Anas Urbaningrum Bisa Bikin Repot KPK
Siapa Penghancur Demokrat Versi Marzuki Alie?
Apa yang Mendorong Bakrie Beli Path?
Apa Motif Lelaki Ini Melempari Anas Urbaningrum?
Ronaldo dan Messi Saling Sanjung