TEMPO.CO, Bangkok - Orang bersenjata tidak dikenal menembakkan delapan peluru dengan kaliber 9 milimeter ke kantor partai oposisi Thailand, Partai Demokrat, sekitar pukul 02.30, Senin 13 Januari 2014. Mereka menggunakan sebuah sedan Toyota. Peluru itu telah merusak kaca dan ruang santai di partai yang pernah berkuasa pada 2008 ini.
Partai yang memboikot pemilu ini telah melapor ke kantor polisi Bang Sue. Penyidik masih mengusut kasus ini dan menghubungkannya dengan aksi pelumpuhan kota Bangkok yang diinisiasi salah satunya oleh tokoh oposisi. "Penembakan bisa bermotif politik atau juga bertujuan mengintimidasi pengunjuk rasa anti-pemerintah," kata Tankhun Jitt-Issara, anggota Partai Demokrat kepada stasiun radio, Jor Sor 100, Senin 13 Januari 2014.
Penyerangan ini hanya berselang beberapa jam dari aksi pelumpuhan kota Bangkok yang dilakukan oleh oposisi dan massa anti-pemerintah. Pengunjuk rasa yang menamakan diri Komite Reformasi Demokrasi Rakyat ini mendesak Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mundur.
Ketua Komite Reformasi Demokrasi Rakyat Suthep Thaugsuban adalah bekas anggota DPR dari Partai Demokrat, dan juga bekas Wakil Perdana Menteri dan penyumbang dana terbesar bagi Demokrat pada 2008. Suthep keluar dari Demokrat, tapi partai itu juga mendukung gerakan pelumpuhan Kota Bangkok. Demokrat juga memboikot pemilu yang akan digelar 2 Februari mendatang.
BANGKOK POST | EKO ARI