TEMPO.CO, Jakarta -Selama sepekan terakhir Ariel Sharon berjuang melawan sakit yang dideritanya agar dia tetap stabil di Rumah Sakit Sheba Medical Center. Namun, Direktur Rumah Sakit Sheba Medical Center, Profesor Shlomo Noy mengatakan kondisi Ariel Sharon tetap menurun.
“Selama seminggu terakhir, dia berjuang dengan kekuatan yang mengejutkan dan tekad terhadap penurunan kondisinya,” kata Shlomo Noy seperti dilansir BBC, Sabtu, 11 Januari 2014.
Ariel Sharon dalam keadaan koma sejak delapan tahun lalu. Dia koma setelah terserang stroke. Perdana Menteri Israel periode 2001-2006 ini menghembuskan napas terakhirnya akibat gagal jantung pada Sabtu sore.
Sharon meninggal pada usia 85 tahun. ”Hari ini, dia berangkat damai dengan keluarga yang mencintai di sisinya,” kata dia.
Putra Sharon, Gilad Sharon, berada di luar rumah sakit saat ayahnya mengembuskan napas terakhirnya. Menurut dia, ayahnya sudah pergi saat Sharon memutuskan untuk pergi. “Dia telah pergi…Dia telah pergi ketika memutuskan untuk pergi,” kata dia.
BBC | AFRILIA SURYANIS