TEMPO.CO, Dhaka - Kemenangan Liga Awami Bangladesh, partai berkuasa di Bangladesh, dalam pemilihan umum, Ahad, 5 Januari 2014, diwarnai kekerasan, termasuk penyerangan terhadap ratusan bilik suara. Kemenangan diraih dengan mudah setelah partai oposisi memboikot keikusertaan mereka dalam pesta demokrasi tersebut karena tuntutan atas adanya pengawas independen tidak bisa dipenuhi pemerintah.
Liga Awami menempatkan 153 calon legislator untuk 300 kursi di parlemen. Menurut hasil penghitungan suara sementara yang dilakukan oleh panitia pemilihan, Liga Awami meraih 105 kursi. Adapun sisanya diperebutkan oleh partai-partai koalisi atau independen.
Namun demikian, pemilu di Bangladesh diwarnai kekerasan mematikan. Setidaknya 21 orang dilaporkan tewas akibat kekerasan, termasuk penyerangan oleh pendukung oposisi terhadap ratusan bilik suara.
Kekerasan tersebut menyebabkan pencoblosan suara di sekitar 400 tempat pemilihan suara dihentikan. "Kami terpaksa menembakkan senjata api terhadap pendukung oposisi beberapa kali," kata petugas kepolisian yang tak disebutkan namanya.
Koran setempat, Daily Star, menyebutkan, kekerasan berdarah yang terjadi sangat disesalkan. "Kemenangan Liga Awami adalah kemenangan tidak utuh yang tidak memberikan mandat ataupun kedudukan etis untuk memerintah negeri ini dengan efektif," tulis Daily Star.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
KontraS: Lima Hal Janggal di Penggerebekan Ciputat
Farhat Abbas Ungkap Kekasih Cut Tari
Mega Didorong Restui Jokowi Jadi Capres
Megawati Segera Umumkan Capres PDIP