TEMPO.CO, Juba – Tim penyidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan tiga kuburan massal di dua daerah di Sudan Selatan. Seorang pejabat senior mengatakan jumlah korban jiwa akibat konflik di negara Afrika Timur ini telah mencapai angka ribuan.
Dikutip dari The Guardian, penyidik PBB mengatakan mereka telah mengidentifikasi dua lokasi, yakni negara bagian utara yang dikuasai oleh pemberontak dan kota Juba. Sebanyak 14 mayat ditemukan di kota Bentiu dan 20 mayat berada di tepi sungai di dekatnya. Di lokasi lainnya, tim penyidik menemukan 34 mayat.
Laporan ini memperkuat kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas dalam konflik tersebut akan terus bertambah. Sebelumnya, PBB sempat merilis data yang menuliskan bahwa telah ada 500 orang tewas dalam perang saudara ini. Namun, kini jumlah itu dikhawatirkan akan meningkat menjadi ribuan.
Seorang juru bicara PBB mengatakan bahwa korban tampaknya merupakan anggota dari Tentara Pembebasan Rakyat Sudan. Mereka dilaporkan berasal etnis Dinka, suku pendukung Presiden Kiir. Dan, lokasi kuburan massal ini berada di bawah kendali suku Nuer, pemberontak yang setia kepada mantan Wakil Presiden Riek Machar. Kedua suku ini telah berseteru sejak 15 Desember lalu.
ANINGTIAS JATMIKA | THE GUARDIAN
Topik Terhangat
Atut Ditahan | Natal dan Tahun Baru | SEA Games | Jokowi Nyapres | Petaka Bintaro |
Berita Terpopuler
Cerita Airin Soal Tangisan Atut
Ki Kusumo: Peluang Jokowi Nyapres Akan Mirip Obama
Angelina Sondakh Rayakan Natal
Doa SBY untuk Yusril di 2014