TEMPO.CO, Beirut – Seorang fotografer bernama Molhem Barakat yang bekerja untuk Reuters tewas saat meliput pertempuran di Allepo, Suriah, Jumat, 20 Desember 2013. Dilaporkan Times of India, Barakat tewas saat mengambil gambar dari pertempuran di Rumah Sakit Kindi. Pertempuran itu melibatkan kelompok pemberontak dan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad.
Pertempuran itu dipicu dari kemarahan pemberontak yang menuduh pasukan pemerintah mengubah Rumah Sakit Kindi menjadi barak tentara. Saat pertempuran meletus, Barakat yang berada di lokasi tidak bisa menghindarinya. Ia pun tewas.
Barakat telah mengirimkan Reuters puluhan gambar sejak Mei tahun ini. Banyak foto-foto yang diambilnya muncul di publikasi di seluruh dunia.
Perang sipil di Suriah telah diklaim telah menewaskan lebih dari seratus ribu orang sejak tahun 2011.
Menurut laporan Reporters Without Borders (Reporters sans frontières-RSF) yang hasilnya dilansir pada Rabu, 18 Desember 2013 lalu, jumlah jurnalis yang tewas tahun ini masih tergolong tinggi, yaitu 71 orang.
Sebanyak 39 persen jurnalis tersebut tewas di daerah konflik, seperti Suriah, Somalia, Mali, India, Pakistan dan Rusia. Dengan cukup banyaknya jurnalis yang tewas di negara-negara ini, RSF memasukkan Suriah, Somalia, dan Pakistan sebagai negara paling berbahaya bagi jurnalis.
ANINGTIAS JATMIKA | TIMES OF INDIA |RSF