TEMPO.CO, Beijing - Diam-diam, permintaan pengaman pribadi atau bodyguard melonjak di Cina. Tumbuhnya jumlah orang kaya baru dan kesenjangan yang makin menganga antara si kaya dan si miskin membuat bodyguard banyak dicari.
Orang kaya di Cina memang tidak selalu menjadi target kejahatan seperti penculikan, namun ketimpangan sosial membuat mereka menjadi sasaran kemarahan. Insiden terbaru, seorang pengusaha diserang saat mobil mewahnya melintas di tengah kerumunan warga di daerah pinggiran.
Salah satu pengusaha, yang meminta hanya disebutkan nama keluarganya, Zhang, mengatakan bahwa ia menghubungi mantan tentara Chen Yongqing setelah seorang temannya diculik dan dibunuh. Zhang kini mempekerjakan 18 pengawal yang disewa dari Tianjiao. "Selain keamanan di perusahaan saya, mereka juga bertanggung jawab untuk keselamatan keluarga saya," kata Zhang. "Masyarakat tidak stabil saat ini."
Tingginya permintaan bodyguard membuat sekolah-sekolah bagi calon "tameng hidup" ini tumbuh subur. Tengok saja lembaga pendidikan yang didirikan Chen Yongqing yang mengutip bayaran 500 ribu yuan (sekitar Rp 1 miliar) per siswa. "Ketika kami memulai bisnis kami, sebagian besar klien kami adalah selebriti," kata Chen, 30 tahun, kepada Reuters. "Kebanyakan klien kami sekarang adalah pengusaha kaya. Ini semua terkait dengan bisnis mereka karena saya pikir pengawal juga simbol status."
Lembaga milik Chen, Tianjiao, yang disebut-sebut sebagai akademi profesional pertama untuk melatih mantan tentara dan lain-lain sebagai pengawal, bahkan tengah mempertimbangkan untuk listing di bursa saham. Lembaga ini mempekerjakan instruktur dari Israel dan Rusia, dan tengah mencari instruktur asal Prancis dan Inggris, selain bekerja sama dengan militer Cina.
Ia mengutamakan mantan tentara untuk direkrut sebagai pengawal pribadi. "Ada ribuan mantan tentara setiap tahun, sehingga mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik," kata dia. Gaji mereka sekitar 2.000 yuan per bulan.
REUTERS | TRIP B
Baca juga:
Imam Masjidil Haram Ditolak Masuk Inggris
Al-Qaeda: Perang Suriah Mendekati Akhir
Seorang Pria Bakar Diri di Vatikan
Jelang Natal, Dermawan Ini Taruh Tip Rp 121 Juta