TEMPO.CO, Gaza - Dua warga Palestina tewas ditembak serdadu Israel di tempat terpisah di daerah pendudukan Tepi Barat. Demikian keterangan beberapa sumber yang tak disebutkan namanya, Kamis, 19 Desember 2013.
Salah seorang korban tewas merupakan anggota pasukan keamanan Palestina. Dia meninggal dalam sebuah penyergapan, Kamis dinihari waktu setempat, 19 Desember 2013, di sebelah utara Kota Qalqilya.
"Dalam penyergapan terhadap sejumlah pria yang melakukan penembakan terhadap tentara Israel beberapa kali pada pekan-pekan ini, salah seorang dari mereka mengarahkan tembakan ke tentara Israel lantas ditembak balik," demikian pernyataan militer Israel. "Belakangan kami tahu dia tewas."
Sumber-sumber keamanan Palestina mengidentifikasi bahwa pria yang tewas ditembak serdadu Israel itu adalah seorang intelijen bernama Saleh Yasin, 29 tahun. "Dia sedang dalam perjalanan pulang ketika disergap oleh tentara Israel," kata sumber itu.
Warga Palestina lainnya tewas ditembak oleh tentara Israel, sedangkan lainnya menderita luka-luka akibat bentrok setelah militer Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Rabu petang waktu setempat, 18 Desember 2013.
Sumber keamanan Palestina mengatakan, korban tewas bernama Nafaa al-Saedi, 23 tahun, dari gerakan Jihad Islam.
Menurut Direktur Layanan Medis Darurat Palestina di Jenin, bentrok itu pecah setelah pasukan Israel memasuki kamp pengungsi. Dalam bentrok tersebut, enam warga Palestina tepaksa dilarikan ke rumah sakit. "Warga Palestina yang mengalami luka-luka serius masih ditahan Israel," kata sumber itu.
Sumber keamanan Palestina mengatakan kepada kantor berita AFP seperti dilansir Al Jazeera, Kamis, 19 Desember 2013, serdadu Israel tiba di kamp pengungsi untuk menahan Saedi dan pria Palestina lainnya, Ali Qassem al-Saedi, 21 tahun, yang pernah berada di rumah seorang pemimpin Hamas yang kini ditahan Israel.
AL JAZEERA | CHOIRUL