TEMPO.CO, Ankara - Polisi Turki menahan lebih dari 20 orang termasuk anak dari tiga menteri kabinet dan beberapa pengusaha ternama pada hari Selasa, 17 Desember 2013. Mereka diduga melakukan suap dan korupsi.
Gubernur Istanbul Huseyin Avni Mutlu membenarkan penangkapan itu tetapi menolak untuk memberi keterangan lebih jauh. "Operasi masih berlangsung," katanya pada wartawan. "Tak akurat jika saya memberi pernyataan saat penyelidikan masih berlangsung," tambahnya.
Media lokal menyebut polisi mencokok para tersangka di beberapa rumah di Istanbul dan Ankara. Sejauh ini, sudah lebih dari 20 orang yang ditahan.
Mereka termasuk putra Menteri Dalam Negeri Muammer Guler, Menteri Ekonomi Zafer Caglayan, dan Menteri Lingkungan Hidup Erdogan Bayraktar. Menteri ekonomi membatalkan upacara resmi di Ankara setelah anaknya ditahan.
Para tersangka juga mencakup pengusaha terkenal dan birokrat termasuk kepala bank sentral Turki, Halkbank Suleyman Aslan dan taipan konstruksi Ali Agaoglu.
Para tersangka dituduh menerima suap dan memfasilitasi beberapa proyek dan mendapatkan izin konstruksi untuk kawasan lindung dengan imbalan uang, surat kabar Hurriyet melaporkan.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang tengah membangun Turki menjadi negara yang pro-bisnis, giat menata birokrasi. Salah satunya adalah dengan berjanji untuk membasmi korupsi, masalah kronis di negara ini.
Tetapi beberapa pengamat politik berspekulasi bahwa serangan berasal dari ketegangan antara pemerintah Erdogan yang berakar pada Islam dan ulama Muslim berpengaruh yang kian mencuat. Turki menghadapi pemilu tahun depan.
AL ARABIYA | TRIP B