TEMPO.CO, Pretoria - Pemerintah Afrika Selatan meresmikan sosok Nelson Mandela dalam bentuk patung perunggu di ibu kota Pretoria sebagai penghormatan atas perjuangannya melawan penindasan kulit putih. Patung yang diklaim terbesar di dunia itu diresmikan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma sehari setelah pemakaman presiden kulit hitam pertama di negara terluas di benua afrika itu. “Patung itu, dengan tangan Mandela membuka tangannya, adalah untuk menunjukkan bahwa dia memeluk seluruh bangsa,” katanya seperti dikutip dari BBC, Selasa, 17 Desember 2013.
Patung perunggu Mandela itu diresmikan di kawasan Union Bulding, pusat kantor pemerintah Afrika Selatan. Pemilihan tempat itu juga memiliki nilai sejarah karena tempat itu pernah menjadi penandatanganan Undang-Undang Rasial yang dibuat oleh rezim apartheid. Namun, tempat itu juga menjadi saksi bisu bagi Mandela yang menjadi presiden kulit hitam pertama di negaranya.
Patung setinggi sembilan meter itu juga menggambarkan Mandela dalam wajah tersenyum dan membuka lebar lengannya. Hal itu disebut sebagai simbol bahwa dia merupakan sosok yang berhasil mempersatukan seluruh kalangan. Patung itu juga dilaporkan memiliki berat 4,5 ton.
“Kami semua akan melanjutkan semua perjuanganmu (Mandela) karena Afrika Selatan tidak berani mengecewakanmu,” kata Zuma saat acara peresmian tersebut. Dia juga menyebut patung itu juga merupakan simbol kebesaran dan warisan dari Mandela.
Mandela dimakamkan pada 15 Desember 2013 lalu di tanah kelahirannya, Qulu, di sebelah utara Cape Town. Dia dimakamkan menggunakan cara tradisional dan dilakukan dengan protokol kenegaraan. Prosesi itu juga dihadiri oleh Presiden Jacob Zuma dan sejumlah pemimpin lainnya.
Sebelumnya, jasad Mandela juga disemayamkan di Union Bulding selama tiga hari untuk memberi kesempatan masyarakat melayat jasad pemimpin terbesar di Afsel itu. Sekitar 100 ribu orang dikabarkan mendatangi Union Building untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Mandela.
BBC | DIMAS SIREGAR
Berita Terpopuler
Ketua Majelis Disiplin Dokter: dr Ayu Tak Berizin
Heboh, Copywriter Mita Diran Tewas Usai Kerja 30 Jam
Mita Diran Tewas, Banyak Pekerja `Dibunuh` Lembur
Jokowi Vs Peserta Konvensi Demokrat, Menang Siapa?
Lima Penyebab Konvensi Demokrat Lesu Darah