TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Warga Negara Indonesia korban perkosaan oknum polisi Malaysia tidak mau bertemu dengan siapapun termasuk perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) Kuala Lumpur. Hal tersebut dijelaskan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Tatang B. Razak kepada Tempo, Ahad, 15 Desember 2013.
“Satgas perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur telah mencoba bertemu langsung dengan korban, namun usaha ini belum membuahkan hasil karena korban enggan ditemui siapapun,” kata Tatang.
Baca Juga:
Selain Satgas, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, juga turun langsung ke lapangan untuk mencari korban di daerah Kajang, Selangor. Namun, usaha tersebut juga tidak berhasil.
Tatang menduga korban masih trauma atas kejadian yang menimpanya. Kemungkinan lain ada pihak yang menekan korban untuk tidak bersuara. Namun, Tatang tidak menjelaskan pihak mana yang dimaksud.
Mantan Kuasa Usaha KBRI Kuala Lumpur itu berharap korban bisa bekerja sama dengan KBRI dan penegak hukum untuk mempercepat proses pengusutan kasus tersebut. KBRI juga sudah menunjuk pengacara untuk mendampingi korban.
Baca Juga:
Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Dino Nurwahyudin mengatakan, aparat Malaysia berjanji mengusut kasus tersebut secepat mungkin.
“Kalau penyusunan BAP selesai Jumat kemarin, Senin hari ini berkasnya sudah dilanjutkan ke pengadilan,” kata Dino.
Seperti dilansir beberapa media lokal, seorang pekerja wanita asal Indonesia melaporkan diri telah diperkosa oleh oknum polisi Kajang, Malaysia, Selasa pekan lalu.
Wanita yang tinggal bersama suaminya dan seorang kawannya tersebut ditangkap polisi di rumah kontrakannya karena tidak memiliki dokumen kerja. Polisi semula melepas ketiganya. Namun, mereka kemudian menahan korban dengan alasan akan diperiksa di kantor polisi. Suami dan seorang kawannya tetap dilepas.
Ternyata korban tidak dibawa ke kantor polisi, melainkan ke sebuah hotel murah (hotel bajet) di daerah Kajang. Korban diperkosa dua kali dengan ancaman akan di penjara bila mengungkapkan kejadian itu.
Tahun lalu, juga terjadi kasus pemerkosaan WNI yang dilakukan tiga oknum polisi di Penang, Malaysia.
MASRUR (KUALA LUMPUR)