TEMPO.CO, Jakarta - Pembaca sudah melihat foto narsis Presiden Amerika Serikat Barrack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Perdana Menteri Denmark Helle Thorning Schmidt di upacara pelepasan Nelson Mandela yang menghebohkan dunia maya itu? Inilah kisah fotografer yang berhasil menangkap peristiwa itu, Roberto Schmidt, yang ia tulis di blog-nya.
Schmidt mengaku menangkap moment itu secara tidak sengaja. Dia bersama jurnalis AFP lain telah sejak pagi mengikuti upacara pelepasan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Dua jam upacara, ia belum menangkap sesuatu yang mengejutkan.
Dalam amatannya, suasana di Stadium Soccer City di Soweto selama dua jam ini benar-benar santai. Seperti karnaval, tidak ada kesedihan. Semua orang menyanyi, menari dan tertawa melepas Mandela. Setelah pidato Presiden Obama, tak ada peristiwa yang menarik.
Dia lantas memutuskan untuk terus mengikuti gerak-gerik Presiden Obama dan mengarahkan lensa tele 600 mm x 2 ke sosok yang populer di dunia itu. “Obama duduk 150 meter di seberang saya dan dikelilingi dua pejabat tinggi lain,” ujar Shmidt.
Obama mengambil posisi di tengah, di antara Perdana Menteri Inggris David Cameron dan seorang perempuan--yang tak segera dikenalinya. Kemudian dia mencari tahu siapa perempuan itu, yang tak lain adalah Perdana Menteri Denmark Helle Thorning Schmidt. Semula dia mengira perempuan itu adalah salah satu staf Obama.
Dalam bidikan lensanya, tiba-tiba dia melihat Perdana Menteri Schmidt mengeluarkan ponselnya. Dengan tersenyum dia lantas mengambil foto bersama Obama dan Cameron. Sementara Michelle Obama terlihat kaku menatap ke depan. Secara refleks Schmidt lalu mengabadikan momen tersebut. Klik!
Foto itu lantas muncul di beberapa media internasional dan menuai banyak komentar serta salah paham. Apalagi Michelle Obama terlihat kesal dalam jepretan sang fotografer. “Saya mengambil foto itu benar-benar spontan tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi,” tulis Roberto Schmidt.
Belakangan Roberto membaca akun Michelle Obama yang kesal melihat tingkah Schmidt. “Foto bisa berbohong, tetapi beberapa detik sebelumnya mereka bercanda-canda,” ujar fotografer blasteran Jerman-Kolombia yang tinggal di India itu.
Pria ini hanya terpikir para pemimpin dunia hanya bertindak layaknya manusia biasa. Dia meragukan di tengah perayaan dengan puluhan ribu orang, ada yang tetap diam terpaku. “Bagi saya, perilaku para pemimpin dunia yang narsis ini wajar-wajar saja. Seperti saya dan Anda,” ujarnya.
Menurut dia, menarik melihat para politikus dunia sebagai manusia dalam lingkungan yang terkontrol. Schmidt berujar tak akan masalah seperti para jurnalis, mendapat banyak akses ke pejabat dan menunjukkan mereka adalah manusia biasa. Dia mengakui hal itu membuatnya sedikit bersedih dan terobsesi dengan hal-hal sepele.
Dia juga menjelaskan tim AFP lain telah bekerja keras meliput upacara tersebut. Mereka ingin menangkap suasana batin rakyat Afrika Selatan sepeninggal Mandela. Tak kurang 500 foto mereka pilih untuk mendapat perasaan rakyat yang sebenarnya.
AFP|DIAN YULIASTUTI
Terpopuler