TEMPO.CO, Bamako – Militer Prancis mengklaim berhasil membunuh 19 pemberontak dalam operasi di Timbuktu, wilayah utara Mali, pada Selasa, 10 Desember 2013. Selama beberapa pekan terakhir, ratusan prajurit Afrika, Prancis, dan tentara Mali sendiri, telah menyusuri wilayah Mali utara.
Kuat diduga, di tempat ini banyak bersembunyi kelompok kecil gerilyawan seperti AQIM yang merupakan cabang Al-Qaida. Menurut laporan kantor berita Xinhua, kelompok AQIM tersebut masih aktif meski sudah diusir dari kota-kota besar seperti, Gao, Timbuktu, dan Kidal pada Januari lalu.
Baca Juga:
Operasi gabungan itu merupakan bagian dari langkah-langkah untuk mendorong pemantauan dan keamanan sebelum pemilihan anggota dewan legislatif, Ahad esok. Pemilihan memasuki babak kedua setelah pemilihan pertama diselenggarakan pada 24 November lalu.
Hingga kini, Mali belum pulih dari bayang-bayang perang sejak Maret 2012. Saat itu, AQIM dan kelompok pemberontak lain menyerbu wilayah Mali utara dengan melakukan kudeta militer.
ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA
Topik Terhangat
Kecelakaan Kereta Bintaro | SEA Games Myanmar | Pelonco Maut ITN | Dinasti Atut | Mandela Wafat |
Berita Terpopuler
Airin dan Boediono Pernah Bahas Pelintasan KA
Tragedi Bintaro, Sopir Truk Terancam 12 Tahun Bui
Tragedi Bintaro I dan II Terjadi Hari Senin
Dirampok John Weku, Anggita Akui Rugi Rp 60 Juta