TEMPO.CO, Buenos Aires — Sedikitnya lima orang tewas dan ratusan orang lainnya terluka setelah penduduk Argentina memanfaatkan aksi mogok kerja polisi untuk menjarah toko dan merampok rumah. Seperti dilansir BBC, Selasa, 10 Desember 2013, para polisi di 17 provinsi dari total 23 provinsi Argentina menolak bekerja hingga gaji mereka dinaikkan.
Salah satu korban tewas adalah seorang pemuda yang tersetrum listrik pagar toko saat hendak menjarah.
Polisi dari tujuh provinsi mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah setempat, salah satunya di Provinsi Buenos Aires, wilayah dengan populasi penduduk terpadat di Argentina. Pemerintah menaikkan gaji awal polisi hingga 8.500 peso atau sekitar Rp 16 juta sebulan. Sedangkan polisi di sepuluh provinsi lain masih mogok kerja.
Langkah ini dipicu oleh aksi polisi di Provinsi Cordoba pekan lalu. Setelah melakukan mogok kerja, akhirnya Gubernur Cordoba menaikkan gaji sesuai tuntutan polisi. Polisi mengatakan bahwa gaji di bawah 6.000 peso per bulan tidak lagi menutupi kebutuhan hidup yang semakin meningkat karena inflasi.
Menteri Hukum Argentina Julio Alak mengingatkan para polisi yang mogok kerja akan memperoleh hukuman setimpal. Alak juga mengancam akan mendakwa para penjarah dan perampok.
BBC | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca juga:
Asyiknya Menikmati Libur Bareng Komunitas
Turis Rusia Jadi Target Baru Wisata Jateng
Malang Akan Bangun Pusat Wisata Terpadu
Angker, Vila Nabila Malaysia Dipenuhi Wisatawan