TEMPO.CO, Louisville - Petinju legendaris Muhammad Ali, ikut menyatakan duka yang dalam atas wafatnya mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, Kamis, 5 Desember 2013.
“Saya sangat sedih atas wafatnya Mr. Mandela,” kata Ali, dalam pernyataan yang di-posting di Ali Center.
Ali menyebut Mandela sebagai kehidupan yang penuh dengan tujuan dan harapan, bagi dirinya sendiri, negeri dan dunia.
“Dia menginspirasi yang lain untuk menggapai apa yang tampaknya tidak mungkin dan menggerakkan mereka untuk menerobos hambatan yang menyandera mereka baik secara mental, fisik, sosial dan ekonomi,” tambah dia.
“Dia membuat kita menyadari, kita adalah pelindung saudara-saudara, dan bahwa saudara-saudara kita datang dari berbagai warna,” ujar dia.
“Apa yang saya akan kenang dari Mr. Mandela adalah dia seorang pria yang hati, jiwa dan semangatnya tidak bisa dikekang atau dikendalikan oleh ketidakadilan ras dan ekonomi, jeruji besi atau beban kebencian serta balas dendam,” kata Ali.
“Dia mengajarkan kita pengampunan dalam skala yang sangat besar. Dia adalah jiwa yang terlahir bebas, dan ditakdirkan untuk melambung di atas pelangi. Hari ini, semangatnya melambung jauh melintasi surga. Dan kini, selamanya dia bebas.”
Muhammad Ali bertemu Mandela dua kali. Pertama di Afrika Selatan, dan kedua di Amerika Utara.
ALI CENTER | NATALIA SANTI
Terpopuler:
Selain Agnes, 6 Bintang Dunia Ini pun Salah Kostum
9 Gaya yang Ditiru Agnes dari Diva Amerika
Polisi Hentikan Kasus Flo, Istri Piyu
Kerajaan Papua Dukung Jokowi Jadi Presiden
Gaya Baju Agnes Monica Disebut Fashion Daredevil
Jokowi Presiden, Ahok Otomatis Gubernur DKI
Ini Cuit Farhat tentang Foto Mesra Sophia-Ariel
Kenapa Suami Bu Pur Bisa Jadi Staf Menteri Syarief?
Jokowi Sepakat Bandara Cengkareng Pindah ke Halim
Besok, Boni Hargens Laporkan Ruhut ke Polda