Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mandela Dewasakan Militer Anti-Apharteid  

Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela tersenyum saat mengumumkan konser
Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela tersenyum saat mengumumkan konser "46664" di Johannesburg, 1 Oktober 2007. REUTERS/Juda Ngwenya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai pendiri sayap militer dari Kongres Nasional Afrika, Nelson Mandela, berusaha mendewasakan militernya ketika rezim apartheid menerima tawaran negosiasi. Nelson menceritakan upayanya itu dalam wawancara khusus dengan Leila S. Chudori yang dimuat majalah Tempo edisi 27 Oktober 1990.

Menurut Nelson Mandela, keputusan mendirikan sayap militer itu dilakukan dengan keengganan. Alasannya, Kongres Nasional berprinsip perjuangan tanpa kekerasan. “Ketika rezim Afrika Selatan semakin brutal menekan orang hitam, apalagi ketika polisi mendatangi rumah demi rumah dan memaksa penduduk keluar dari rumahnya, kami merasa harus menahan serangan brutal itu,” kata Nelson Mandela di ruang VIP Wisma Negara, didampingi pengacaranya kala itu, Barbara Masekela. “Kami dihadapkan pada situasi yang tidak bisa ditoleransi lagi.”

Pada tahun itu, pemerintah Afrika Selatan mau menerima tawaran negosiasi dari pejuang pro-Mandela. Kedua pihak sudah melakukan dua kali pertemuan. Kongres Nasional kemudian bersedia bernegosiasi dengan pemerintah apharteid. Mereka memutuskan untuk menangguhkan aksi militer sementara waktu. “Ada perbedaan yang jelas antara ‘menunda’ dan ‘menghentikan’.”

Nelson Mandela kemudian mulai menatar militernya yang kala itu beroperasi secara gerilya. Mereka ditransformasikan ke bentuk militer yang konvensional. “Caranya dengan mengirim mereka untuk latihan di beberapa negara,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, Afrika Selatan sudah bebas dari rezim apharteid. Nelson Mandela pun telah pergi selamanya. Tokoh yang menjadi simbol rekonsiliasi di seluruh dunia ini berjuang cukup lama melawan penyakitnya. Bahkan, dalam tiga bulan terakhir, ia harus dirawat di rumah sakit untuk menjalani pengobatan infeksi paru-parunya.

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengatakan Mandela, penerima Nobel Perdamaian pada 1993, wafat malam ini waktu Afrika Selatan atau dinihari waktu Indonesia, 6 Desember 2013. “Dia sekarang beristirahat dengan damai. Negara kita mengalami kehilangan terbesar atas putra terbaiknya. Kita semua kehilangan seorang bapak pemersatu,” ujar Zuma dalam pernyataan pers di depan televisi.(Baca: Nelson Mandela Wafat)

WANTO


Berita Terpopuler:
Gaya Agnes Monica Tiru Emoticon WhatsApp
Disebut Ada Mahasiswi Lain yang Alami seperti RW
'Yesus' Terima Banyak 'Tip' dari Tamu Misterius  
Atut Lantik Adiknya Jadi Wali Kota Serang  
Dipo Alam Dihukum karena Imbau Boikot Pers

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Eks Jubir Polri Brigjen Asep Adi Saputra Wafat Saat Ikuti Kuliah Lemhanas

1 hari lalu

Kabagpenum Div Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra memberikan keterangan dalam rilis pengungkapan kasus peretasan laman website Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin, 13 Januari 2020. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti sejumlah laptop, telepon genggam, dan KTP. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Eks Jubir Polri Brigjen Asep Adi Saputra Wafat Saat Ikuti Kuliah Lemhanas

Asep mengemban jabatan Wakil Ketua Bidakademik STIK Lemdiklat Polri sejak 3 Agustus 2020.


Profil Syekh Yusuf Al-Makassari yang Dikagumi Nelson Mandela

13 hari lalu

Syekh Yusuf. Istimewa
Profil Syekh Yusuf Al-Makassari yang Dikagumi Nelson Mandela

Pemimpin Afrika Selatan, Nelson Mandela sangat mengagumi Syekh Yusuf AL-Makassari. Siapakah dia?


Adik Amien Rais Meninggal, Dimakamkan di Surakarta

15 hari lalu

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Adik Amien Rais Meninggal, Dimakamkan di Surakarta

Adik politikus Amien Rais, Abdul Rozaq Rais meninggal pada Selasa, 23 Mei 2023. Dimakamkan hari ini.


Mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus Berpulang

48 hari lalu

Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus memeriksa berkas laporan Koalisi Masyarakat SIpil Anti Korupsi di Kantor Komisi Yudisial, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019. Syamsul Rakan Chaniago dan Mohammad Askin diduga telah melakukan pelanggaran etik sebagai hakim agung karena mengabulkan kasasi yang diajukan terdakwa kasus Bantuan Likuditias Bank Indonesia (BLBI) Syafruddin Arsyad Temenggung.TEMPO/Muhammad Hidayat
Mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus Berpulang

Jaja Ahmad Jayus meninggal dalam perawatan pasca mengalami pembacokan beberapa waktu lalu.


Kabar Duka, Istri Wakapolri Gatot Eddy Tutup Usia

7 April 2023

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Kabar Duka, Istri Wakapolri Gatot Eddy Tutup Usia

Listyo Sigit mendoakan agar amal ibadah mendiang istri Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono diterima Tuhan Yang Maha Esa.


Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

12 Maret 2023

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Istri Kepala Staf Presiden Moeldoko Meninggal

Almarhum istri Moeldoko itu akan dimakamkan usai salat Dzuhur di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Tangerang Selatan.


Pangeran Harry dan Meghan Markle Buat Serial Dokumenter Baru, Libatkan Para Pemimpin Dunia

21 Desember 2022

Pangeran Harry dan Meghan Markle di film dokumenter Harry & Meghan yang tayang di Netflix Desember 2022 (tangkapan layar Netflix)
Pangeran Harry dan Meghan Markle Buat Serial Dokumenter Baru, Libatkan Para Pemimpin Dunia

Pangeran Harry dan Meghan Markle membuat serial dokumenter baru yang terinspirasi dari Nelson Mandela dengan total 7 episode.


Mengenang Nelson Mandela dan Pengaruh Perjuangannya Sampai Sekarang

6 Desember 2022

Hasil karya seni efek optik yang bergambarkan sosok Nelson Mandela,hasil karya pelukis dari Pantai Gading, Aristide Kouame (26) dari sandal jepit karet bekas di bengkelnya di Abidjan, Pantai Gading 3 Agustus 2021. REUTERS/Luc Gnago  made by the Ivorian painter Aristide Kouame 26, who paints optical effects with worn soles is pictured in his workshop in Abidjan, Ivory Coast, on August 2, 2021. Picture taken August 2, 2021. REUTERS/Luc Gnago       NO RESALES. NO ARCHIVES.
Mengenang Nelson Mandela dan Pengaruh Perjuangannya Sampai Sekarang

Kepergian Nelson Mandela meninggalkan banyak pengaruh dari jejak perjuangannya


Kirstie Alley Meninggal setelah Berjuang Melawan Kanker

6 Desember 2022

Kirstie Alley. Foto: Instagram/@kirstiealley
Kirstie Alley Meninggal setelah Berjuang Melawan Kanker

Bintang Look Who's Talking (1989) dan peraih Emmy Awards 2 kali, Kirstie Alley sempat menjalani perawatan di pusat kanker.


Eks Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan Meninggal, Keluarga Besar PAN Berduka

24 November 2022

Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan Meninggal, Keluarga Besar PAN Berduka

Zulhas menyebut PAN adalah partai pertama dan terakhir sebagai tempat perjuangan politik Taufik Kurniawan.