TEMPO.CO, Beirut - Kelompok bersenjata Syiah Libanon, Hizbullah, mengumumkan bahwa satu komandan mereka, Hassan Al-Laqqis, telah tewas. Kematian Hassan terjadi akibat serangan di luar kediamannya di Beirut, Selasa malam, 3 Desember 2013.
"Sekitar tengah malam pada Selasa, 3 Desember 2013, salah satu komandan perlawanan, Hassan Al-Laqqis, dibunuh di depan rumahnya di Saint Therese, Distrik Hadath, saat kembali dari tempat kerja," demikian bunyi pernyataan Hizbullah, Rabu, 4 Desember 2013.
Menurut Hizbullah, pelaku serangan adalah Israel. Tak ada keterangan detail tentang tuduhan tentang pelaku serangan itu.
Pejabat keamanan Lebanon mengatakan kepada AP bahwa Al-Laqqis ditembaki dengan senapan laras panjang. Saat itu Al-Laqqis berada di dalam mobilnya yang diparkir di gedung perumahan tempat dia tinggal yang berjarak tiga kilometer sebelah tenggara pusat ibu kota.
Al-Laqqis sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat pada Rabu dinihari, 4 Desember 2013, akibat luka-luka yang diderita. Namun, dia tidak tertolong. "Al-Laqqis dimakamkan pada pukul 13 GMT," kata sumber Hizbullah kepada Al Jazeera.
Al-Laqqis adalah ayah seorang anak laki-laki yang tewas dalam perang selama sebulan antara Hizbullah melawan Israel pada 2006. Dalam perang tersebut, sedikitnya 1.100 orang tewas di sebelah selatan Libanon. Sedangkan di pihak Israel, 165 tentaranya tewas.
Tuduhan Hizbullah dibantah oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmor. Menurut dia, Israel tidak terlibat dalam insiden itu. "Tuduhan itu selalu dilakukan oleh Hizbullah. Mereka tidak perlu bukti atau fakta. Mereka selalu menyalahkan Israel." (Baca juga: Hizbullah Tuding Saudi Dalangi Bom Kedutaan Iran).
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Sandra Dewi dan Orang Terkaya ke-125, Ada Apa?
Tiga Jejak Cikeas di Hambalang
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
Ini Daftar Penerima Duit Hambalang dari Nazaruddin